Komponen/Rumus ROA Menurut para Ahli & Analisis Return on Asset yang Baik

Sebelumnya beberapa rasio profitabilitas telah dibahas, sekarang ke materi komponen ROA. Seperti apa rumus ROA menurut para ahli dan analisis return on Asset yang baik itu seperti apa, baik itu untuk perusahaan perbankan, consumer, manufaktur, jasa dan lainnya. Oh iya, di antara rasio terkati yang sudah dipublish adalah
  1. Rasio Kas
  2. Rasio Laba Operasi (Operating Profit Margin)
  3. Rasio Gross Profit Margin
  4. Rasio Net Profit Margin
Sebenarnya, dalam rasio profitabilitas ini ada 3 rasio yang masing-masing membandingkan kinerja laba perusahaan, yaitu ROE, ROI, dan ROA itu sendiri. Kalau ROE membandingkan antara laba bersih dengan ekuitas  emiten, sedangkan ROI dari laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan aset, dan ROA sendiri dijelaskan di bawah formulanya. Yang berbeda sendiri sebenarnya ROE karena membandingkan laba bukan dengan aset perusahaan, tapi dari ekuitas yang hanya bagian dari aset, bukan totalnya. Ya, karena ekuitas merupakan modal, sedang modal adalah bagian dari aset. Umumnya, ROE digunakan untuk mengukur sejauh mana efektifitas suatu perusahaan dalam mendayagunakan modal yang dimiliki untuk menghasilkan laba bersih. Banyak analis saham lebih memilih menggunakan rasio ROE dari pada ROA karena menganggap bahwa ROA tidak mencerminkan milik sepenuhnya dari perusahaan karena di dalamnya juga terdapat utang usaha. Baca juga : 35 Rasio Keuangan Terlengkap

Komponen/Rumus ROA Menurut Para Ahli Saham

Bicara soal formula ROA maka kita bicara soal bagaimana cara menghitung return on asset perusahaan berdasarkan data laporan keuangannya.
ROA = Laba Bersih / Jumlah Aset
Kalau dalam finansial statement yang disajikan dalam bahasa Inggris maka biar lebih mudah memahaminya berikut formulanya:
ROA = Net Profit / Total Assets
Dalam analisis saham oleh para trader maka laba bersih yang kita hitung adalah laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilih entitas induk. Jadi bukan jumlah penghasilan komprehensif. Atau kalau diterjemahkan dalam bahasa Inggris maka biasanya ditulis “Total Profit for Year Atributable To: Owners of The Company”. Adapun total aset yang dimaksud jumlah keseluruhan aset yang dimiliki emiten yang merupakan penjumlahan dari total aset lancar (current assets) dan total aset tidak lancar (non-current assets). Jika belum paham soal ini, ada baiknya pelajari dulu contoh laporan keuangan yang sudah dipublish dan amati bagian-bagian dalam penyajiannya. Baca juga : Cara Menilai Laporan Keungan Prusahaan

Contoh Soal ROA Saham Bank Dll.

Sekarang kita akan belajar menghitung formula ROA dengan merujuk langsung ke laporan keuangan salah satu persahaan terbuka di BEI, yaitu PT. Mayora Indah Tbk. dengan kode saham MYOR. Emiten ini dikenal sebagai perusahaan consumer goods yang merupakan leader di bidangnya. Bisa dibilang hampir semua produknya menjadi top brand di tanah air. Sebut saja, biskuit ‘Better’, Kopiko, Superstar dan lainnya. Oke, sekarang mari kita buat analisisnya.pengertian dan rumus roa menurut para ahlis Diketahui, Pada 23 Juli 2018 MYOR merilis laporan keuangannya melalui IDX untuk kinerjanya di kuartal II 2018. Adapun total aset perusahaan per tanggal tersebut adalah sebesar Rp16.516.696.942.455, sedangkan laba bersihnya (untuk tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk) adalah sebesar Rp735.869.739.231 Adapun bentuk penyampaian laporannya adalah menggunakan mata uang rupiah dengan tanpa pembulatan atau dengan nilai penuh. Pertanyaannya, Berapakah nilai rasio Return on Asset dari MYOR? Jawaban:
= Laba Bersih / Total Asset = Rp735.869.739.231 / Rp16.516.696.942.455 = 0,04 kali atau 4,46%
Dengan demikian, rasio ROA MYOR adalah 4,46% saja dari total aset yang ia miliki. Dan ini berarti dari total Rp16,5 triliun lebih aset yang dimiliki oleh MYOR, hanya mampu dihasilkan laba bersih kurang dari 5%. Jika dilihat secara nilai tentu ini bukan nilai yang baik mengingat perusahaan bergerak di bidang consumer, tepatnya makanan ringan, yang notabene perputaran bisnisnya lebih cepat dari sektor lain. Untuk bisa menaikkan nilai rasio return on equity ini maka diperlukan usaha dari manajemen dalam meningkatkan nilai penjualannya. Tapi nilai penjualan atau pendapatan yang tinggi tentu belum cukup kalau tidak dibarengi dengan efisiensi biaya atau beban. Beban yang termasuk di dalamnya, yang perlu dilakukan efisiensi, adalah HPP (Harga Pokok Penjualan) atau COGS dan beban lainnya seperti mengurangi porsi modal dari bank yang bisa menurunkan beban keuangan dan lain sebagainya. Faktanya, menekan beban produksi dan sebagainya bukan sesuatu yang mudah dan butuh waktu yang laman. Terlebih karena melakukan efisiensi yang salah bisa saja mempengaruhi produk dan kepuasan pelanggan. Baca juga : Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Terbuka

Analisis Return on Asset yang Baik

Khusus untuk tau nilai rasio return on asset yang baik/bagus itu berapa maka saran saya silahkan Download Kalkulator Saham Excl Terlengkap yang sudah saya buat. Salah satu solusinya juga, terkadang untuk menilai mana rasio return on asset yang bagus dan yang tidak, kita perlu membandingkan dan mengetahui nilai rata-rata ROA dari sektor tersebut. Caranya, tentu dengan mencari terlebih dahulu nilai ROA dari masing-masing perusahaan dalam bidang yang sama kemudian barulah bisa diketahui nilai ROA baiknya. Di antara contoh analisis yang salah adalah jika kita membandingkan ROA perusahaan consmer misalnya dengan perusahaan jasa. Jelas-jelas perusahaan jasa akan lebih tinggi ROAnya karena dalam proses bisnisnya sedikit sekali memakan biaya produksi, bahkan ada yang sama sekali tidak tertera HPP dalam laporan keuangannya. Berbeda dengan perusahaan tambang misalnya, karena untuk bisa menghasilkan produk sebelum berhasil menjualnya mreka butuh biaya operasional yang tidak sedikit, mulai dari jasa penelitian, penggalian, pengolahan dan lainnya. Selain itu, bisa juga emiten yang sama-sama sektor tambang memiliki perbedaan ROA yang terpaut jauh dikarenakan fokus dan jenis tambangnya yang berbeda pula. Contoh, saham BUMI yang fokus pada tambang Batubara, bisa saja biaya produksinya lebih sedikit dari emiten tambang minyak. Kenapa? Krena batubara proses pertambangannya sederhana, yaitu cukup menggali kemudian menjual hasil tambangnya, sedangkan untuk yang fokus pada pertambangan minyak, selain melakukan eksplorasi, mereka juga harus mengeluarkan biaya pengolahan yang tinggi sebelum menjual produknya. Kembali saya jelaskan lagi soal kalkulator saham yang saya maksud di atas. Jadi, di dalam file tersebut sudah termasuk 35 rasio keuangan yang bisa otomatis muncul perhitungannya begitu data dari laporan keuangan dimasukkan. Misalnya, Anda bertanya: Apakah boleh saya buat sendiri rumusnya di excel? Ya, jelas boleh. Hanya saja, untuk menghitung rasio-rasio saham tersebut butuh pemahaman yang mendalam karena tiap laporan keuangan berbeda maka rumusnya juga berbeda. Ada 3 masalah pokok dalam menghitung rasio keuangan, yaitu:
  • Mata uang yang digunakan dalam penyajiannya
  • Pembulatan yang digunakan apakah nilai penuh, ribuan, jutaan atau milyaran.
  • Waktu rilis laporan keuangannya, apakah di kuartal 1, 2, 3, atau setahun penuh / tahunan.
Terkadang 1 rasio keuangan saja bisa beda-beda rumusnya jika ketiga masalah di atas juga berbeda-beda. Contohnya, selain soal rasio ROA, jika kita ingin menghitung book value dari PGAS dalam mata uang rupiah sedang PGAS penyajiannya dalam bentuk dollar dengan nilai penuh, sedangkan jumlah saham ditampilkan dengan nilai penuh juga. Maka, untuk tau nilai bukunya dalam bentuk rupiah, kita tidak bisa langsung membagi saja antara laba bersihnya dengan jumlah saham beredar. Tapi, laba bersihnya kita rupiahkan dulu baru dibagi dengan jumlah sahamnya. Nah, bagaimana langkahnya? Silahkan download kalkultor excel tersebut, sekalian nanti bisa konsultasi dengan saya langsung. Mungkin itu salah satu contohnya, tapi banyak lagi rasio finansial yang terkadang pelu disesuaikan waktu rilisnya, disetahunkan dan lain sebagainya untuk bisa mendapatkan hasil rasio yang pas. Baca : 2 Keuntungan dari Saham Jika punya masalah seputar rumus ROA dan nilai return on equity yang baik atau pun contoh soal ROA yang kurang dimengerti, silahkan berdiskusi dengan pengunjung lainnya di bawah.
Share this

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: