Industri teknologi global kembali diguncang oleh aksi korporasi spektakuler. Raksasa media sosial dan teknologi, Meta Platforms Inc. (sebelumnya dikenal sebagai Facebook), resmi mengambil alih 49% saham Scale AI—startup unicorn asal Amerika Serikat yang berfokus pada pengembangan data dan pelatihan kecerdasan buatan (AI). Akuisisi besar ini menandai babak baru dalam persaingan ekosistem AI generatif, sekaligus mempertegas langkahnya dalam memperluas dominasinya di sektor teknologi berbasis data dan machine learning.
Latar Belakang: Meta dan Ambisi Besar di Bidang AI

Sejak melakukan rebranding dari Facebook menjadi Meta pada 2021, perusahaan milik Mark Zuckerberg ini gencar berinvestasi di bidang kecerdasan buatan dan teknologi imersif. Dikenal sebagai pionir dalam pengembangan AI generatif untuk media sosial, metaverse, augmented reality, serta sistem rekomendasi konten.
Akuisisi saham Scale AI menjadi kelanjutan dari strategi ekspansi di bidang data labeling, pengelolaan big data, dan training model AI berskala besar tiga hal yang kini menjadi tulang punggung revolusi digital global.
Profil Scale AI: Unicorn Penguasa Data AI Dunia

Scale AI berdiri pada 2016 di San Francisco, Amerika Serikat. Startup ini menawarkan solusi data labeling, data annotation, serta pipeline pelatihan machine learning untuk perusahaan-perusahaan besar di dunia otomotif, keamanan, militer, retail, dan teknologi.
Keunggulan Scale AI
- Data Labeling Otomatis & Manual:
Scale AI menggunakan gabungan otomatisasi dan tenaga kerja global untuk menghasilkan data pelatihan berkualitas tinggi untuk model AI. - Klien Global:
Scale AI dipercaya perusahaan sekelas OpenAI, Microsoft, Tesla, Toyota, dan pemerintah AS, khususnya untuk kebutuhan AI militer dan otonom. - Pendanaan Jumbo:
Sebelum mengakuisisi, Scale AI sudah mendapat valuasi di atas USD 10 miliar, berstatus unicorn, dengan investasi dari Sequoia Capital, Tiger Global, dan Founders Fund.
Kronologi Akuisisi: Dari Negosiasi hingga Kesepakatan Final

Rumor akuisisi Meta terhadap Scale AI mulai terdengar sejak kuartal pertama 2025. Negosiasi antara kedua belah pihak berlangsung cukup ketat karena melibatkan berbagai aspek, seperti hak suara, akses teknologi, hingga pengelolaan data klien eksisting Scale AI.
Proses Akuisisi
- Pembicaraan Awal:
Pembicaraan informal dimulai pada Januari 2025, dipicu oleh kebutuhan Meta akan data labeling berkualitas tinggi untuk proyek AI generatif Llama 4 dan platform metaverse. - Due Diligence dan Audit:
Meta melakukan audit teknologi dan keuangan pada Scale AI, memastikan seluruh ekosistem data dan operasi dapat terintegrasi dengan visi mereka. - Penandatanganan Kesepakatan:
Pada 2 Juli 2025, Meta resmi mengumumkan pembelian 49% saham Scale AI, dengan nilai transaksi diperkirakan mencapai USD 5,3 miliar.
Dampak bagi Kepemilikan dan Manajemen
- Scale AI tetap beroperasi independen, namun mereka memiliki hak veto strategis terkait pengembangan teknologi dan ekspansi bisnis global.
- Alexandr Wang, CEO Scale AI, tetap memimpin namun kini juga menjabat sebagai Chief Data Officer di ekosistem AI Meta.
Tujuan Strategis Meta Akuisisi Scale AI
Langkah mengakuisisi hampir separuh saham Scale AI bukan sekadar investasi finansial, melainkan strategi jangka panjang untuk menguasai ekosistem data dan model AI generatif global.
Sinergi dan Kolaborasi Teknologi
- Data Labeling untuk Model AI Meta:
Scale AI akan menjadi backbone utama bagi pelatihan model Llama 4, Meta AI, serta sistem rekomendasi di Facebook, Instagram, dan WhatsApp. - Penguatan Platform Metaverse:
Dengan data dan pipeline AI milik Scale AI, mereka dapat meningkatkan realisme, interaktivitas, dan keamanan di dunia metaverse. - Akses Pasar Pemerintahan dan Enterprise:
Meta berpotensi masuk lebih dalam ke sektor enterprise, pemerintahan, dan militer AS, berkat jejaring klien Scale AI.
Pengembangan AI yang Bertanggung Jawab
Menegaskan akan menerapkan prinsip etika, privasi data, dan regulasi AI sesuai standar Uni Eropa dan Amerika Serikat. Transparansi penggunaan data dan audit algoritma menjadi prioritas dalam sinergi dua perusahaan ini.
Dampak Akuisisi bagi Industri Teknologi dan AI Global
Akuisisi 49% saham Scale AI oleh Meta langsung memicu reaksi di kalangan pelaku industri teknologi, analis keuangan, hingga komunitas AI internasional.
Konsolidasi Ekosistem AI Generatif
Langkah menandai semakin terpusatnya penguasaan data dan infrastruktur AI pada segelintir raksasa teknologi dunia, seperti Google, Microsoft, Amazon, dan kini Meta.
Ancaman Kompetisi dan Potensi Monopoli
Sejumlah pihak mengkhawatirkan terjadinya monopoli data dan kecerdasan buatan, di mana hanya sedikit perusahaan yang memiliki akses ke data berkualitas dan infrastruktur AI tercanggih.
Inovasi dan Standarisasi AI
Di sisi lain, akuisisi ini bisa mempercepat inovasi dan standarisasi pengembangan model AI, khususnya dalam penerapan AI yang lebih akurat, etis, dan terjangkau.
Respons dan Reaksi: Komentar dari Meta, Scale AI, dan Pakar Industri
Dalam konferensi pers, CEO Meta Mark Zuckerberg menyatakan,
“Akuisisi ini adalah bagian dari misi Meta untuk membangun ekosistem AI yang terbuka, transparan, dan inklusif. Scale AI akan memperkuat lini produk kami, mempercepat pengembangan teknologi AI yang aman dan bermanfaat bagi semua pengguna.”
Tanggapan CEO Scale AI, Alexandr Wang
Alexandr Wang menyambut baik kolaborasi Mark Zuckerberg, dengan mengatakan,
“Sinergi bersama Meta membuka peluang baru bagi Scale AI untuk memperluas dampak global kami, meningkatkan kualitas data, dan mempercepat adopsi AI di berbagai sektor.”
Tanggapan Pakar AI
Para analis menyebut, akuisisi ini bisa mempercepat riset AI, khususnya pada sektor autonomous vehicle, cloud AI, serta aplikasi AI di bidang pertahanan dan keamanan siber. Namun, mereka juga mengingatkan pentingnya pengawasan regulasi agar ekosistem AI tetap adil dan terbuka.
Proyeksi Masa Depan: Apa yang Akan Berubah Pasca Akuisisi?
Pengguna Facebook, Instagram, dan WhatsApp akan segera merasakan peningkatan personalisasi konten, keamanan platform, serta fitur-fitur baru berbasis AI generatif.
Ekspansi Bisnis Scale AI
Dengan dukungan finansial dan ekosistem, Scale AI akan memperluas layanan ke Asia dan Eropa, memperkenalkan solusi data labeling otomatis ke sektor pendidikan, kesehatan, dan smart city.
Persaingan Semakin Sengit
Para pesaing seperti Google DeepMind, OpenAI, dan Microsoft diprediksi akan mempercepat akuisisi startup AI lain untuk menjaga daya saing di pasar global. Baca juga tentang Teknologi Pesawat Drone Tampak Awak.
Meta & Scale AI, Duet Baru Penguasa Ekosistem AI
Akuisisi 49% saham Scale AI oleh Meta menjadi babak baru dalam peta persaingan industri kecerdasan buatan dunia. Langkah ini tidak hanya akan mengubah strategi bisnis dan teknologi kedua perusahaan, namun juga membawa dampak signifikan pada masa depan AI, privasi data, dan arah inovasi global.
Bagi Indonesia dan negara berkembang, sinergi ini diharapkan mampu membuka akses transfer teknologi dan peluang kolaborasi di bidang AI yang lebih luas ke depannya.