Dalam upaya memperkuat ekonomi nasional dan meningkatkan optimalisasi aset negara, pemerintah Indonesia resmi meluncurkan Danantara, sebuah entitas pengelola kekayaan negara yang bertujuan untuk mengarahkan investasi ke sektor-sektor strategis secara berkelanjutan. Langkah ini menandai transformasi besar dalam pengelolaan kekayaan negara yang diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan daya saing ekonomi Indonesia di tingkat global.
Apa Itu Danantara?
Danantara merupakan Sovereign Wealth Fund (SWF) yang dikembangkan dengan tujuan utama untuk mengelola investasi negara secara profesional, transparan, dan berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang. SWF ini dirancang untuk mengoptimalkan aset negara, memaksimalkan return investasi, dan sekaligus memperkuat stabilitas ekonomi nasional melalui investasi yang berbasis keberlanjutan.
Pembentukan Danantara ini sejalan dengan tren global di mana banyak negara telah memiliki SWF sebagai instrumen strategis dalam mengelola cadangan keuangan dan aset negara mereka. Beberapa contoh sukses termasuk Norwegian Government Pension Fund Global, Singapore’s GIC and Temasek Holdings, serta Abu Dhabi Investment Authority.
Mengapa Danantara Dibutuhkan?

1. Mengoptimalkan Pemanfaatan Aset Negara
Saat ini, Indonesia memiliki berbagai aset negara yang kurang dimanfaatkan secara maksimal, baik dalam bentuk infrastruktur, properti, maupun kepemilikan saham di perusahaan BUMN. Dengan adanya Danantara, pengelolaan aset ini bisa lebih profesional dan produktif, sehingga memberikan dampak ekonomi yang lebih luas.
2. Menarik Investasi Asing dan Domestik
Sebagai entitas pengelola kekayaan negara, Danantara berfungsi untuk membuka peluang investasi bagi mitra strategis baik dari dalam maupun luar negeri. Dengan struktur yang profesional dan tata kelola yang baik, Danantara diharapkan bisa menarik lebih banyak investor global yang mencari peluang investasi jangka panjang yang aman dan menguntungkan.
3. Mendorong Investasi Berkelanjutan
Danantara juga berfokus pada investasi yang berkelanjutan, baik dari aspek lingkungan, sosial, maupun tata kelola (Environmental, Social, and Governance/ESG). Ini selaras dengan agenda global untuk mendukung transisi energi, pengembangan teknologi ramah lingkungan, serta pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
Strategi dan Fokus Investasi Danantara
Agar dapat mencapai tujuannya, Danantara menerapkan berbagai strategi investasi yang mencakup sektor-sektor utama yang memiliki dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berikut adalah beberapa fokus utama investasi Danantara:
1. Infrastruktur Berkelanjutan
Danantara akan mengalokasikan dana untuk proyek infrastruktur strategis seperti transportasi, energi terbarukan, dan konektivitas digital. Investasi dalam sektor ini akan meningkatkan daya saing Indonesia sebagai pusat ekonomi Asia Tenggara.
2. Sektor Energi dan Transisi Hijau
Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan, Danantara akan berinvestasi dalam proyek-proyek energi baru dan terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga surya, angin, dan bioenergi. Ini sejalan dengan target Indonesia untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060.
3. Pengembangan Industri Teknologi
Danantara juga akan berfokus pada investasi dalam ekosistem digital dan teknologi, termasuk startup berbasis inovasi, pengembangan kecerdasan buatan (AI), serta digitalisasi layanan publik.
4. Sektor Perbankan dan Keuangan
Dalam mendukung inklusi keuangan, Danantara akan menyalurkan investasi ke sektor perbankan dan keuangan, termasuk fintech dan perbankan digital untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang lebih luas.
Pro dan Kontra Terkait Danantara
Peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) telah memicu berbagai tanggapan di masyarakat. Sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia, Danantara dirancang untuk mengelola aset negara dengan tujuan meningkatkan investasi strategis dan pertumbuhan ekonomi. Namun, inisiatif ini menimbulkan pro dan kontra yang patut dicermati.

Pro:
- Optimalisasi Aset Negara: Danantara diharapkan dapat mengelola aset negara secara profesional, meningkatkan efisiensi, dan memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional.
- Peningkatan Investasi: Dengan struktur yang mirip dengan Temasek di Singapura, Danantara berpotensi menarik investasi domestik dan asing, memperkuat sektor-sektor strategis seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, dan infrastruktur.
- Transparansi dan Tata Kelola: Pendukung Danantara menekankan pentingnya transparansi dan audit independen untuk memastikan pengelolaan dana yang akuntabel. Beberapa pihak menyarankan agar struktur tata kelola Danantara independen, mirip dengan Bank Indonesia, untuk menghindari intervensi politik.
Kontra:
- Risiko Korupsi dan Mismanajemen: Kekhawatiran muncul bahwa Danantara dapat menjadi celah bagi praktik korupsi, mengingat pengalaman negatif seperti skandal 1MDB di Malaysia. Peneliti dari Center of Economics and Law Studies (Celios) mengingatkan bahwa dengan modal besar dan terpusat, risiko moral hazard juga meningkat.
- Penggunaan Dana Publik: Danantara akan mengelola dana hasil efisiensi anggaran negara dan dividen BUMN yang sebelumnya masuk ke kas negara. Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi penurunan kualitas layanan publik akibat pengalihan dana tersebut.
- Kekhawatiran Masyarakat: Beberapa warganet menyuarakan kekhawatiran bahwa dana mereka di bank BUMN akan digunakan untuk investasi pemerintah melalui Danantara, meskipun tidak ada indikasi resmi mengenai hal ini. Seruan untuk menarik dana dari bank BUMN muncul di media sosial, mencerminkan ketidakpastian dan kurangnya informasi yang jelas.
Tanggapan Ahli:
Ekonom Universitas Gadjah Mada, Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D., menekankan pentingnya strategi investasi yang jelas dan transparansi dalam pengelolaan Danantara. Beliau juga menyoroti perlunya audit untuk memastikan tata kelola yang baik dan menghindari tumpang tindih dengan kementerian atau lembaga lain.
Peluncuran Danantara merupakan langkah besar dalam transformasi pengelolaan kekayaan negara Indonesia. Dengan pendekatan investasi yang profesional, transparan, dan berbasis keberlanjutan, Danantara dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih stabil dan inklusif. Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada tata kelola yang baik, mitigasi risiko yang cermat, serta dukungan dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan masyarakat.