Apa itu dividen? Pastinya pertanyaan ini selalu muncul dari orang yang baru mulai belajar investasi saham. Nah, pengertian dividen menurut para ahli dan dalam akuntansi ini saya kira bisa jadi rujukan yang tepat.
Bagi seorang investor saham ada dua return atau keuntungan yang dikejar, yaitu dividen dan
capital gain.
Capital gain baru akan diperoleh investor bila ia menjual sahamnya. Karena, CG ini sebenarnya didapat dari selisih antara harga beli dengan harga jual saham saat pemiliknya menjualnya.
Sebagai contoh, pak Teguh Hidayat membeli saham PNBS (Bank Panin Syariah Tbk) seharga Rp. 65, kemudian saat harganya naik menjadi Rp. 95 ia lalu menjualnya. Nah, selisih dari harga jual inilah yang jadi capital gainnya, yaitu 95-65 = Rp. 30
Jadi biar bisa tau berapa keuntunganmu tinggal kalikan saja dengan jumlah lembar saham yang kamu miliki, misalnya kamu beli 4000 lot (per lot 100 lembar jadi total 400.000 lembar saham) maka tinggal kali 30 x 400.000 = Rp. 12.000.000
Nah, itu kalau capital gain. Selanjutnya kita akan mengulas tuntas defenisi dividen dari stock / share (bahasa Inggris dari saham) secara bahasa maupun istilah.stock
Tapi sebelum itu saya mau memberikan pemahaman ringan dulu soal
bagaimana investor mendapatkan dividen dari saham.
Faktanya, investasi di saham itu tak perlu jadi orang kaya dulu karena sekarang ini perusahaan sekuritas sudah banyak yang membolehkan dengan minimal modal 2 juta saja.
Dan perlu diketahui juga bahwa dapat dividen dari saham itu tidak sulit, yakni cukup beli sahamnya hingga hari Ex Cum maka kamu sudah tercatat sebagai orang yang berhak dapat dividen. Dan asal tau saja, dividen bahkan bisa didapat jika kamu bisa membeli saham tertentu tepat 1 detik sebelum hari Cum Date berakhir. Panasaran? silahkan baca lagi dari link di atas.
Oke, masuk ke materi inti.
Apa Pengertian Dividen Menurut Para Ahli dalam Akuntansi?
Ada banyak pakar yang mendefenisikan dividen dari berbagai sudut pandang. Namun, sebenarnya semua pengertian tersebut arahnya sama dan bisa kita pahami sebagai imbal hasil dari investasi saham.
Dan sebagai awalnya saya akan memaparkan defenisinya menurut publikasi dari
Wikipedia selakua situs ensiklopedia terbesar saat ini.
Wikipedia
Dividen ialah pembagian laba kepada investor atau pemegang saham yang didasarkan pada banyaknya saham yang dimiliki investor.
Pembagian dari hasil usaha perusahaan ini tentu akan mengurangi laba ditahan atau pun kas yang tersedia bagi perusahaan, tetapi pembagian keuntungan kepada para pemilik memang merupakan tujuan utama dari suatu bisnis.
Pemahaman di atas lebih cenderung ke dividen saham, karena sebenarnya ada beberapa jenisnya, seperti dividen tunai, barang dan lainnya. Tapi ini kita bahas di bawah saja.
Stice et al.
Pakar ini mendefenisikannya sebagai distribusi laba usaha kepada pemegang saham suatu perusahaan yang dihitung secara proporsional berdasarkan jumlah saham yang dipegang oleh masing-masing investor saham. Silahkan lihat di halaman 787 buku karangan Reeve, James M., yang berjudul Pengantar Akuntansi dan diterbitkan oleh Salemba Empat.
Jadi, efek dari pembagian dividen ini akan mengurangi jumlah laba di tahan dari perusahaan. Secara nilai memang akan mengurangi kemampuan perusahaan untuk melakukan ekspansi, namun dengan adanya pembagian ini maka harga saham juga bisa naik karena sentimen positif.
Tangkilisan dan Hessel
Dalam buku
Manajemen Keuangan Bagi Analisis Kredit Perbankan halaman 227 karangan dari penulis ahli di atas disebutkan bahwa dividen merupakan bagian dari laba bersih hasil usaha (selama setahun) yang dibagikan kepada para pemilik saham / modal.
Kurang lebih sama dengan yang kedua di atas dimana dividen di ambil dari laba bersih yang didapat perusahaan selama beroperasi dalam setahun. Demikian halnya
Baridwan, beliau juga memberi pengertian yang kurang lebih sama.
Biasanya dividen ini tidak dibagikan secara langsung. Tujuannya adalah untuk menghindari harga saham jatuh setelahnya karena umumnya setelah Cum Date berakhir para investor banyak yang ramai-ramai menjual kembali sahamnya sebagai aksi ambil untung.
Di samping itu, membagi dividen secara bertahap akan mengangkat harga saham kerena banyak orang yang tertarik membeli saham tertentu yang akan membagikan dividen.
Jadi berdasarkan beberapa defenisi saham dalam akuntansi sesuai dengan yang dipaparkan para ahli di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa:
Dividen adalah bagi hasil (dari laba bersih yang telah dikurangi laba ditahan atau pun tidak) yang diberikan perusahaan kepada para pemegang saham berdasarkan proporsional jumlah saham yang dimiliki dari masing-masing pemilik saham tersebut.
Jenis-jenis Dividen
Secara khusus dividen bisa kita kategorikan sesuai dengan bentuknya, di antaranya:
- Dividen saham (Stock Dividend). Ini adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham, jadi bukan dalam bentuk uang dana dari hasil usaha. Jadi, pemilik saham yang tercatat pada hari Cum Date akan mendapat tambahan saham lagi sesuai dengankesepakatan dalam RUPS. Kelebihannya adalah karena posisi laba ditahan dari perusahaan tidak akan berkurang jadi perusahaan lebih leluasa melakukan ekspansi.
- Dividen Tunai (Cash Dividend). Ini merupakan bentuk dividen yang paling sering diberikan oleh banyak emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mana dibayarkan dalam bentuk dana tunai. Ini pula jenis dividen yang banyak diburu para investor karena selain mudah memperolehnya, keuntungannya juga lebih nyata.
- Dividen Surat (Scrip Dividend). Diberikan dalam bentuk surat janji hutang. Jadi di sini perseroan membuat janji bahwa akan membayar kepada pemegang saham sejumlah tertentu pada waku yang tertentu juga. Hal ini disebutkan dalam script yang dibuat. Kekurangannya adalah karena dividen ini bentuknya utang jangka pendek dan harus dilunasi bila jatuh tempo.
- Dividen barang (Property dividend). Diberikan dalam bentuk barang dari aset perseroan, yakni aktiva selain kas. Syaratnya, barangnya harus bisa dibagi dan tidak mempengaruhi jalannya usaha perusahaan.
- Dividen Modal (Liquidating dividend). Diambil dari mengurangi modal usaha perusahaan. Untuk jenis ini tentunya tidak baik bagi perusahaan karena bisa mempengaruhi kemampuannya untuk berkembang.
Selain yang disebutkan di atas, jika dilihat dari cara perhitungan dari dividen itu sendiri maka jenisnya ada 2, yaitu:
a. Dividend Payout Ratio (DPR)
Cara penghitungannya adalah dengan menghitung persentase dividen terhadap laba bersih perusahaan.
Salah satu emiten yang mampu memberikan DPR secara rutin dan paling tinggi di antara emiten lainnya adalah UNVR, dimana UNVR ini bahkan DPRnya sampai 100%.
b. Dividend Yield
Dasar pembagiannya adalah dividen per saham dibagi haraga pasar saham.
Demikian ulasan apa itu pengertian dividen menurut para ahli dalam ilmu akuntansi maupun trading. Semoga berkah dan bisa jadi referensi andalan anda.
Related