Apa Itu Pengertian Growth Investing, Emerging Etc.

Analisa Teknikal, Panduan Pemula
Satu lagi aliran bermain saham yang perlu diketahui pengunjung setia Analis.co.id. Ya, sekarang kita mau mengulas apa itu pengertian growth investing dalam trading saham? Emerging growth stock? Dan seperti apa cara analisanya?. Sebelumnya kita sudah bahas soal ini: Nah, sekarang kita akan fokus pada tipe growth investor. Jika Anda salah satu orang yang memilih berinvestasi saham tapi tidak mau repot berada di depan komputer terus, alias maunya investasi yang santai saja, maka tipe aliran bermain saham ini tidak cocok untuk Anda. Mengapa tidak? Yang menjadi dasar analisa dalam growth investing adalah pada pertumbuhan dari emiten semata, dan sama sekali tidak mempertimbangkan apakah harganya mahal atau tidak. Sehingga, wajar kalau mereka harus ‘melototin’ layar komputer setiap saat. Karena bila dasarnya hanya growtnya saja, mereka harus setiap saat mengawasi grafik pergerakan harga sahamnya. Dan karena yang jadi dasar pertimbangannya lebih banyak pada laba dan grafik harga sahamnya, dimana grafik tersebut sifatnya dinamis, maka segala keputusan membeli saham atau pun menjual kembali saham yang sudah dibeli tak terlepas dari hasil analisa pada chart tersebut. Istilahnya analisa teknikal. Beda halnya bagi value investor, karena yang menjadi dasar atau objek analisanya adalah pada fundamental perusahaan dan valuasi dari saham emiten tersebut, jadi selama kondisi fundamental berikutnya di periode selanjutnya belum dipublikasikan, maka yang menjadi acuan adalah data laporan keuangan yang terakhir dipublikasikan. Jadi, wajar kalau banyak yang mengatakan bahwa menjadi value investor itu salah satu cara berinvestasi yang paling santai. Bahkan sebagian mengatakan kalau kita bisa ‘kaya sambil tidur’ jika menerapkan teknik tersebut. Tapi biar bagaimana pun semua ada plus-minusnya. Baik value atau pun growth semua punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Pengertian Growth Investing dan Emerging Company

Sebagai langkah awal memahami defenisi kata ini, mari kita lihat dulu asal kata bahasanya. Secara bahasa, kata growth investing berasal dari bahasa Inggris yang masing-masing artinya adalah Growth berarti ‘tumbuh’ atau ‘pertumbuhan’, sedang investing dari kata ‘invest’ yang berarti ‘menginvestasikan’ atau ‘menanamkan’. pengertian growth investing
Sehingga, pengertian growth investing secara terminologi atau istilah adalah bentuk investasi saham yang keputusannya didasarkan atas pertumbuhan dari emiten.
Tapi itu defenisi secara sederhananya, lalu bagaimana menurut pakar atau ahli di bidang saham?
Investopedia  dan juga Wikipedia mendefenisikan dengan maksud yang sama bahwa growth investing adalah gaya strategi investasi yang berfokus pada apresiasi modal.
Berdasarkan pengertian di atas, maka objek saham yang menjadi incaran dari penganut growth investing atau yang disebut dengan growth investor adalah pada growth stock atau saham yang bertumbuh. Saham yang bertumbuh maksudnya saham dari emiten yang mengalami pertumbuhan yang diharapkan pertumbuhannya di atas rata-rata dari emiten lain yang berada di industri yang sama atau pasar secara keseluruhan. Pada dasarnya, kriteria di atas bisa menjadi bagian dari analisa fundamental dalam dunia value investing, Itulah sebabnya, mengapa Warren Buffett mengatakan bahwa tidak ada perbedaan teoritis antara investasi yang berorientasi pada nilai maupun pada pertumbuhan dari saham tersebut. Ya, karena pertumbuhan selalu merupakan komponen dalam penghitungan nilai, dan ini pula yang dilakukan dalam value investing. Ciri utama dari jenis aliran trading yang kita bahas kali ini adalah dimana umumnya orang yang memilih paham ini dalam membeli saham tidak mempertimbangkan valuasi atau pun nilai intrinsic dari saham tersebut. Sangat berbeda dengan value investor dimana standar saham yang menjadi pilihannya bukan hanya memiliki laba yang bertumbuh, tapi juga harus undervalue atau murah. Mengenai ini, ada salah satu quote Warren Buffett yang sangat terkenal: “It’s far better to buy a wonderful company at a fair price than a fair company at a wonderful price.” Artinya: “Jauh lebih baik membeli perusahaan yang luar biasa dengan harga yang wajar dari pada perusahaan yang wajar (biasa saja) dengan harga yang luar biasa”. Jadi jangan heran, kalau di bursa saham banyak sekali saham yang harganya sudah kelewat mahal tapi juga masih ramai ditransaksikan. Ya, itu karena dasarnya hanya pada pertumbuhannya saja, sama sekali tidak mempertimbangkan valuasinya. Dasar investasi growth stock ini didukung oleh salah satu quote yang terkenal, yaitu ‘buy high, sell higher‘. Artinya beli mahal dan jual dengan harga yang lebih mahal lagi. Padahal, seringkali saham yang sudah kelewat mahal mudah sekali berbalik arah jika ada sedikit saja sentiment negatif yang muncul. Adapun Emerging Company adalah kurang lebih sama artinya dengan growth company. Karena asal katanya dari ’emerge’ yang artinya timbul atau muncul. Jadi maksudnya perusahaan yang baru bertumbuh atau berkembang.

Contoh Saham Growth Stock

Di antara jenis atau kriteria saham yang menjadi sasaran pemburuan dari aliran ini, menurut versi Investopedia, adalah:
  • Blue chip
  • Saham yang sedang recovery dari keadaanya sebelumnya
  • Saham dari sektor teknologi dan internet
  • Perusahaan yang kapitalisasi pasarnya kecil
  • Kondisi tertentu dimana saham tertentu layak dibeli serta timing beli saham yang pas.
Contoh paling tepat untuk saham yang bertumbuh atau growth stock adalah saham MYOR. MYOR adalah saham dari PT. Mayora Indah Tbk yang merupakan saham consumer food. Di antara produk dan brandnya yang terkenal, seperti biscuit sandwich “Better”, Kopiko, dan lainnya. Beberapa alasan yang menjadikan MYOR ini masuk dalam kategori growth stock adalah di antaranya:
  1. Masih tergolong perusahaan komsumsi yang belum terlalu besar, jika dibandingkan dengan UNVR atau pun INDF. Alias market cap nya masih kecil.
  2. Labanya bertumbuh dari waktu ke waktu, bahkan stabil. Dan juga, grafik harga sahamnya tampak cenderung naik atau uptrend. Ini juga alasan saya merekomendasikan MYOR sebagai saham untuk investasi jangka panjang.
  3. Harga sahamnya mahal. Ini merupakan salah satu ciri saham dari growth stock yang lazim ditemui.
  4. Perusahaannya tidak senang, bahkan hampir tidak pernah membagikan dividen. Growth investor tidak senang membeli saham yang loyal membagi dividen, karena lebih mengejar keuntungan yang besar dari Capital Gain.
Mengenai kriteria terakhir di atas mungkin MYOR tidak tepat dimasukkan dalam contoh ini. Hanya saja kalau penilaian secara umum masih masuk lah. Lebih lengkapnya, baca : Contoh Saham Growt Stock

Cara Menganalisa Growth Stock

Ada tahapan-tahapan untuk bisa melakukan analisis, di anataranya: 1. Pertama kali yang dilakukan adalah dengan menerapkan kriteria pemilihan saham terbaik berdasar sektornya dulu.  Maksudnya, pilih sector yang sedang trend dan paling hot saat itu dulu. 2. Setelah menentukan sektornya dan memilih saham yang tepat, selanjutnya cek apakah emiten tersebut sering membayar dividen atau tidak. Jika ya, jangan lanjutkan, ganti dengan saham yang lain. 3. Cek laba perusahaannya langsung melalui laporan keuangan yang terbaru dirilis. Caranya, coba bandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Dan lanjutkan dengan analisa lanjutan dengan mengecek rasio EPS dan ROE dari emiten tersebut. Nilai yang baik adalah antara 15% sampai dengan 20%. Jika lebih dari itu maka akan semakin baik, tapi perlu juga dicek secara detail kepastiannya. Apakah hanya karena menjual asset atau lainnya. 4. Menunjukkan sinyal sedang bertumbuh, hal ini dilihat secara analisis teknikal atau grafiknya yang tampak uptrend. Dan sinyal yang lazim tampak pada kondisi ini adalah sinnyal break out. Pada sinyal break out ini sering kali harga saham sudah tampak sangat mahal secara rasio valuasi, dan bagi value investor saham seperti ini malah cenderung dihindari. Bagi value investor, beli saham di harga murah dan jual di harga mahal. Sedangkan bagi growth investor, beli saham di harga mahal dan jual saat harganya sudah lebih mahal lagi. Istilahnya sudah disebut di atas, yaitu “buy high, sell higher”.

Apa yang dianalisa oleh Growth Investor?

Pertanyaan yang bagus. Jadi, objek analisanya adalah pertumbuhan laba dan chart atau grafik harganya. Hanya saja, tampilan atau jenis grafik itu tidak hanya satu. Ada banyak sekali bentuknya, di antaranya adalah:
  • Candle Stick
  • Moving Average (MA)
Sampai disini pembahasan kita soal apa itu pengertian growth investing dan tekniknya, serta contoh dan jenis-jenis dari tipe investasi ini. Jika ada pertanyaan, langsung komentar saja di bawah. Salam trading syariah!
Share this

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: