Dalam dunia
trading saham ada banyak sekali istilah sehari-hari yang sering digunakan para trader, termasuk kata Hold ini. Kebetulan, sekarang kita bahas apa yang pengertian / arti hold dalam saham dan bagaimana contohnya.
Kata hold ini sering kita baca dari pemaparan hasil analisis para analis, baik itu dari analis independen maupun yang bekerja pada perusahaan sekuritas besar.
Sebenarnya ini dari bahasa Inggris, tapi karena sudah rumlah dan semua orang sudah tau artinya jadi cenderung tidak diartikan.
Saya pribadi malas menulis artikel ini soalnya bisa dibilang ini pertanyaan yang kurang berbobot dan tidak terlalu perlu dijelaskan. Tapi karena banyak yang bertanya soal ini, apalagi di Google, jadi terpaksa saya posting juga.
Yah, sebagai pengisi waktu lah. Hitung2 untuk membantu para newbie di dunia saham.
Baca dulu :
Download Kalkulator Saham Excel
Istilah/Arti Hold dalam Saham
Kata ‘
hold’ berasal dari bahasa Inggris yang artinya ‘
menahan’ atau ‘
memegang’.
Hanya saja, kalau kita kaitkan dengan dunia trading, kata ini punya makna spesifik, yaitu:
“Menahan atau tidak menjual saham tertentu karena alasan masih murah atau belum waktunya untuk take profit karena belum sampai pada titik support atau pun harga realistisnya.”
Maksudnya, seorang investor yang sedang dalam posisi telah membeli saham tertentu menahan tidak akan melepas sahamnya karena mempertimbangkan belum timingnya.
Bila saham yang sudah dipegang lebih dulu ternyata turun harganya dan dikatakan hold, maka itu artinya dia menahan karena masih berpikir bahwa saham tersebut masih aman dipegang atau mungkin ada niat melakukan averagedown lagi.
Atau, bisa juga, karena berpikir bahwa saham tersebut hanya turun sementara saja dan akan balik lagi ke harga asalnya nantinya.
Sedangkan, bila ada trader yang mengatakan hold sedang saham tersebut sudah lebih tinggi dari harga belinya, maka itu artinya saham tersebut belum overvalue dan belum waktunya untuk dijual.
Kemungkinan, si investor tersebut menunggu hingga harga saham tersebut berada di level tertentu yang sudah iya prediksikan sebelumnya. Tentunya, bila ternyata benar akan sampai ke level tersebut maka barulah sahamnya dijual ke publik.
Baca juga :
35 Rasio Keuangan Terlengkap
Contoh Hold dalam Trading
Pak Teguh telah membeli saham
PGAS seharga Rp2.200-an per lembar, kemudian karena harga sahamnya turun menjadi Rp1.600-an maka banyak analis merekomendasikan kalau saham tersebut sebaiknya di hold karena alasan PGAS telah mengakuisisi 51% saham dari Pertagas.
Nah, arti hold di sini adalah menahan tidak menjual saham PGAS karena alasan bahwa penurunannya sementara dan tidak akan turun lebih dalam lagi. Selain itu, ada kemungkinan harganya akan kembali naik jika ada sentimen positif yang muncul kemudian.
Yang jelas, keluarnya rekomendasi hold dari analis, siapa pun orangnya, bukan sebagai saran yang wajib diikuti. Ya, karena semua resiko kembali pada investor masing-masing.
Jadi paling tidak yang seperti ini dijadikan sebagai bahan pertimbangan saja, dan selebihnya kita harus analisa lebih detail lagi untuk memperoleh pertimbangan yang matang dan hati-hati.
Intinya, menahan atau melepas saham yang sudah dipegang selalu harus dari hasil analisa, tidak boleh karena ikut-ikutan saja.
Jika alasannya hanya karena rumor dan berita tidak jelas, maka sebaiknya dihindari. Karena, seringkali jika saham tertentu turun karena faktor tersebut, terutama pada saham BUMN, maka beberapa hari setelahnya sahamnya bisa kembali ke posisi awalnya dengan cepat, dan disinilah sebenarnya peluang investasi bagi
penganut value investing.
Lain halnya dalam growth investor, selama grafiknya tampak
downtrend maka saham tersebut bisa saja dijual seketika.
Sebenarnya masih banyak istilah saham yang akan kita bahas, seperti arti tick, bow, buy on breakout, sos,
disclaimer on dan lainnya, tapi tunggu ada waktu luang lagi ya.
Jadi begitulah pengertian hold dalam saham. Semua tergantung kondisi harga dari sahamnya. Jika turun atau naik maka masing-masing berbeda maknanya. Salam berkah saham syariah!
Related