Mekanisme Cara Investasi Saham Syariah Bagi Pemula. Daftar Online dan Keuntungannya

Ilmu Investasi, Panduan Pemula, Tutorial Saham
Artikel yang perlu dibaca muslim yang ingin daftar saham syariah adalah tentu artikel mekanisme cara investasi saham syariah bagi pemula ini. Di sini Anda akan belajar bagaimana alur dan cara membeli saham syariah secara online, keuntungannya seperti apa, dan apa saja daftar sahamnya. Yang jelas, hukum saham itu fleksibel, bisa halal dan bisa juga haram. Tergantung jenis bisnis emiten-nya dan cara transaksinya. Baca selengkapnya: Hukum Jual Beli Saham menurut MUI dan Dalil Al-Qur’an & Hadis. Bila semua mekanismenya sesuai dengan syariat Islam, atau dalam hal ini DNS MUI (Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia), maka saham tersebut bisa dikategorikan sebagai saham syariah. Tapi bila tidak, maka tentu lebih tepat digolongkan sebagai saham konvensional. Banyak Muslim di luar sana, buru-buru mengklaim kalau investasi saham itu haram. Dan yang jadi persoalan kalau di saat bersamaan mereka sedang gencar-gencarnya mencari tempat berinvestasi yang pas , yang syariah atau apalah. Jika orang seperti itu kemudian menemukan ajakan investasi di tempat yang salah dan kemudian membenarkannya dan akhirnya tertarik, maka kemungkinannya untuk tertipu investasi bodong sangat besar. Oleh karenanya di kesempatan ini, selaku analis saham syariah yang niatnya blog ini memang dibangun sebagai media dakwah online saya, khususnya dalam hal hukum ekonomi Islam dan saham syariah, tahap demi tahap mekanisme investasi saham syariah online akan dibahas secara lengkap. Tujuannya tentu untuk semakin mengurangi masyarakat yang berpikir bahwa investasi saham itu haram, dan sekaligus menghindarkan mereka terjebak pada investasi haram dan merugikan. Memang betul kalau tidak semua saham itu halal, ada juga yang haram. Tapi, bukan berarti bahwa karena ada jenis saham yang haram lalu kita kemudian menjauhinya dan memilih menanamkan modal pada investasi yang tidak jelas hukum dan keuntungannya. Logikanya seperti ini, contoh seorang istri memasak di dapur menggunakan pisau yang tajam dan karena tidak sengaja si ibu tersebut akhirnya teriris oleh pisau tersebut. Singkat cerita, karena suaminya tau dan karena begitu sayangnya pada istrinya, akhirnya dia melarang istrinya membeli dan memakai pisau lagi, dengan alasan membahayakan keselamatan istrinya. Terus, selanjutnya kira-kira bagaimana istirinya bisa memasak kalau tanpa pisau? dan bagaimana pula ia menyiapkan makan anaknya? Tidak mungkin kan masak sayur sawi , terong, wortel atau apalah, kalau tanpa dipotong-potong dulu?. I am sure, you know the answer! Nah, dari contoh kisah singkat ini bisa dipersamakan dengan orang yang mengharamkan bermain saham karena berpikir bahwa ada saham yang haram, saham itu resikonya tinggi, dan sebagainya. Logika seperti itu benar-benar tidak bisa diikuti. Mengapa tidak berpikir untuk tetap menggunakan pisau tapi kemudian belajar cara menggunakannya dengan baik, tips amannya seperti apa dan lain sebagainya. Ada lagi contoh nyata dari seorang ibu yang mengharamkan anaknya makan ikan lantaran anaknya pernah tersedak tulang ikan hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Ternyata, usut punya usut, anak si ibu tersebut baru berumur kurang lebih 2 tahun dan baru belajar makan. Yang jadi masalanya sebenarnya bukan karena si anak tersebut makan ikan, tapi sikap si ibu yang membiarkan anaknya makan ikan sendiri. Padahal, anaknya masih sangat kecil dan belum tau apa bahayanya jika tulang ikan tersebut tertelan. Dari dua kisah di atas, jelas sekali bahwa setiap persoalan yang dihadapai, termasuk dalam investasi saham syariah, masalahnya selalu kembali pada ilmu yang dimiliki setiap orang. Semakin banyak ia membekali dirinya dengan ilmu terkait bidang tersebut, maka akan semakin mudah manajeman resiko atas masalahnya.

A. Mekanisme Cara Investasi Saham Syariah Bagi Pemula

Jika anda malas membaca seperti apa langkah-langkahnya jika ingin membeli saham syariah online, maka berikut saya buat ringkasannya dulu:
  1. Sediakan modal yang cukup. Kalau di Indopremier tidak ada minimal depositnya, kalau di Mandiri Sekuritas minimal Rp2 juta untuk mahasiswa. Baca: Minimal Deposit Mansek
  2. Daftar secara online melalui perusahaan sekuritas. Mengenai apa saja pialang saham yang tergolong dalam broker syariah, silahkan lihat di sini: Daftar Perusahaan Sekuritas Syariah
  3. Isi semua data yang diminta saat melakukan pendaftaran online dan kirim berkas print out data khusus yang diwajibkan ke alamat kantor perusahaan sekuritas di kotamu.
  4. Setelah menunggu minimal 2 minggu dan telah memperoleh akun trading dan rekening untuk deposit dana di akun tradingmu, selanjutnya lakukan deposit sejumlah dana untuk digunakan bertransaksi.
  5. Setelah melakukan deposit, sudah bisa mulai transaksi. Caranya, login ke akunmu dan masuk ke menu ‘Trade’ kemudian lakukan bid (penawaran beli) untuk membeli saham atau offer (penawaran jual) untuk menjual saham sesuai dengan range harga yang tertera di layar.
  6. Jika tertera keterangan ‘Match’ di status ordermu maka itu artinya saham tersebut telah berhasil terbeli dan telah masuk ke portofolio-mu. Selanjutnya, tinggal hold atau simpan saham tersebut.
  7. Terakhir, jika harganya sudah naik dan untungnya cukup, atau kalau harganya sudah mahal maka saham tersebut bisa dijual kembali dan mulai cari saham yang murah lagi.
Info lengkapnya ringkasan di atas baca: Cara Membeli Saham bagi Pemula Berikutnya, tips penting di bawah ini harus anda ketahui juga sebelum membeli saham syariah secara online.

B. Persiapan Sebelum Berinvestasi di Saham Syariah

Sebelum masuk ke pambahasan cara membuka akun dan transaksinya, penting sekali memahami mekanisme awal atau tips sukses dalam bermain saham, di antaranya:

1. Pastikan sumber dananya

Ini yang paling penting diperhatikan oleh setiap calon investor. Mengapa? Ya, karena sering kali ada orang yang keliru soal sumber dana yang ia gunakan. Sebagian malah, karena diiming-imingi oleh seorang marketing dari perusahaan sekuritas, akhirnya ia menggunakan semua dana tabungannya yang sebenarnya akan digunakan untuk keperluan penting, seperti biaya pendidikan, makan sehari-hari, sekolah anak dan selainnya. Dan yang lebih parah lagi, ada juga yang sengaja menggadaikan rumah atau kendaraannya hanya untuk membeli saham secara online. Kira-kira apa yang salah dari mereka? Ya, jelas salah, karena prinsipnya investasi itu harus di ambil dari dana yang tidak akan digunakan untuk keperluan penting, sehari-hari, atau mendesak. Contoh, anda punya uang ditabungan 100 juta. 20 juta disiapkan untuk biaya pendidikan anak, 10 juta untuk jaga-jaga kalau ada keperluan mendesak, sedangkan sisanya yang 70 juta adalah uang nganggur yang tidak ada alokasinya. Nah, yang 70 juta itulah sebenarnya yang layak dijadikan sebagai sumber dana investasi. Itu pun, kalau mau menerapkan manajemn investasi bermain saham, maka total 70 juta tersebut tidak bisa langsung dibelikan saham semua. Tapi harus ada dana cadangan untuk antisipasi koreksi pasar nantinya. Pesan saya, jangan pernah gunakan dana yang ada alokasi khususnya untuk berinvestasi, gunakanlah yang memang tidak akan digunakan sama sekali kecuali sebagai tabungan biasa. Sebab, jika investasi Anda ternyata mengalami kerugian maka aktifitas hidup anda tetap bisa berjalan dengan normal dan tanpa ada keluarga yang dirugikan.cara investasi saham syariah bagi pemula Apalagi kalau sampai harus menggadaikan rumah, ini sangat terlarang dalam aktifitas investasi. Karena baik itu investasi barbasis syariah atau tidak, tetap saja resikonya sama.

2. Menetapkan tujuan investasi

Ada orang yang berinvestasi saham syariah untuk tujuan menjaga nilai asetnya tergerus dari inflasi, ada juga yang karena ingin melipatgandakan kekayaannya, dan lain sebagainya. Semua tujuan tersebut boleh-boleh saja, selama investasi saham yang kita lakukan tetap masih dalam koridor syar’i, yakni sesuai prinsip ekonomi Islam. Mengapa harus ditetapkan dulu? Ya, karena investasi yang tanpa tujuan seperti orang yang naik bus tapi tidak tau mau kemana tujuannya. Tentu dia akan berputar-putar tanpa arah dan waktu yang jelas. Nah, dalam investasi saham ini,  seringkali penetapan tujuan atau goal seorang trader mempengaruhi cara berinvestasi dan pola pikirnya saat melakukan trading. Contoh, orang yang tujuannya ingin dapat untung banyak dari saham maka dalam prakteknya sering kali mereka tidak mau memilih saham blue chip atau LQ45 karena ciri saham-saham tersebut cenderung pergerakannya lambat. Itu sebabnya tipe investor seperti di atas cenderung memilih jenis saham second liner atau saham lapis kedua. Kenapa? Ya, karena saham second liner ini volatilitasnya sangat tinggi. Jika naik, terkadang gak tanggung-tanggung bisa sampai kena ARA atau auto reject atas dalam sehari. Tapi ya itu, kalau turun juga begitu, 25%-35% sehari. Jadi ini penting sekali. Di awal harus bisa menetapkan apa goal nya baru kemudian lanjut ke tahap berikutnya.

3. Menentukan aliran berinvestasi saham yang sesuai

Aliran yang dimaksud di sini adalah landasan apa yang kamu gunakan untuk memutuskan membeli atau menjual sebuah saham. Dalam dunia trading saham syariah atau pun konvensional, dikenal 2 aliran, yaitu: Silahkan baca artikelnya mengenai dua tipe investor tersebut dengan mengunjungi tautannya langsung. Kalau value investing (orangnya disebut value investor), mereka membeli saham dengan pendekatan analisa pada valuasi atau harga saham. Artinya, sebelum membeli saham yang harus mereka hitung terlebih dahulu adalah harganya, mahal atau tidak. Mengenai ini baca : 2 Cara Mengetahui Saham Murah atau Mahal. Setelah tau harganya murah, maka barulah melakukan analisa fundamental perusahaannya secara menyeluruh, termasuk labanya, utangnya, kasnya dan lain sebagainya. Selain itu, value investor juga tidak pernah lupa menghitung bagaimana nilai intrinsik dari saham yang akan dibeli jika MOS (margin of safety)nya cukup maka baru akan dibeli. Tentu dengan analisa yang lebih mendalam lagi. Dan untuk melengkapi analisanya, biar lebih detail lagi, maka selanjutnya dilakukan analisa pada makro ekonomi, nilai tukar rupiah, IHSG, ekonomi global dan hal lainnya yang bisa mempengaruhi kinerja dan harga saham kedepannya. Jenis analisa dari yang spesifik, yakni fundamental perusahaan, ke hal yang lebih luas atau yang sifatnya eksternal di atas disebut juga dengan pendekatan analisa bottom-up atau dari bawah ke atas. Sedangkan, dalam growth investing, saham yang dipilih diutamakan yang sedang bertumbuh (labanya). Entah itu mahal atau murah, selama memperlihatkan pertumbuhan yang memadai maka biasanya mereka akan tetap membelinya. Analisa yang mereka gunakan umumnya menggunakan analisa teknikal, yakni analisa atas grafik pergerakan harga saham untuk memprediksi arah pergerakan harga selanjutnya. So, mana yang kamu pilih? Kalau saya sih lebih senang menjadi value investor. Ya, karena lebih gampang dan resikonya juga lebih kecil. Disamping itu, value investing tidak butuh duduk berjam-jam di depan komputer, memandangi dan mengawasi grafik harga saham sepanjang hari. Ya, karena dasarnya adalah harga, jadi kalau sudah beli di harga murah ngapain juga harus khawatir? Kan kalau turun bisa averagedown lagi. Tapi selama fundamental perusahaanya belum bermasalah.

4. Memilih gaya investasi yang tepat

Kalau di atas soal cara menganalisa saham yang akan dibeli, sekarang soal jenis saham apa yang akan dipilih. Jadi, di Bursa Efek Indonesia atau yang dikenal juga dengan IDX ada beragam saham yang bisa kita kelompokkan berdasarkan karakter dari masing-masing saham tersebut. Di antara yang dimaksud adalah: Selain itu, saham juga bisa dikategorikan berdasarkan sektor atau bidang usaha dari emiten-nya. Contohnya, saham HRUM, KKGI, PTBA, BUMI, MYOH dan lainnya masuk dalam sektor saham batubara/tambang. Atau saham dari perusahaan konstruksi termasuk di dalamnya WSKT, WIKA, ADHI, NRCA, dan lainnya. Nah, dari berbagai sektor tersebut terkadang ada juga investor saham yang hanya bergelut pada sat sektor saja. Sekalipun, ini jarang dilakukan karena tidak memenuhi standar manajemen resiko investasi bermain saham. Adapun maksud dari growth stock adalah mekanismenya dengan membeli saham syariah yang punya harga murah saja. Tapi murah bukan berdasarkan jumlah rupihanya. Misalnya, harga saham Rp100 per lembar tidak bisa dikatakan lebih murah dari harga saham Rp500. Ya, karena yang dinilai di sini adalah valuasinya. Lalu bagaimana menilai valuasi tersebut? Nah, oleh Warren Buffett sendiri terkadang hanya menggunakan 2 rasio finansial saja, yaitu PBV dan PER saja. Info lengkapnya kunjungi saja tautannya. Ada juga yang khusus membeli saham dari growth stock saja. Maksudnya saham yang sedang bertumbuh. Mislanya MYOR labanya di kuartal 1 tahun 2017 lalu Rp20 milyar, kemudian di kuartal 1 tahun 2018 ternyata naik jadi Rp25 milyar (contoh saja), maka bagi investor yang fokus membeli jenis saham seperti ini besar kemungkinan akan membeli sahamnya. Tapi, jika faktor lain mendukung. Jadi, baik itu harganya murah atau tidak, bukan jadi soal bagi mereka. Terus ada lagi yang fokus pada saham yang ramai ditransaksikan saja, dalam hal ini saham LQ45. Saham LQ45 ini maksudnya 45 saham yang likuid atau ramai ditransaksikan di BEI. Biasanya fundamentalanya juga bagus, tapi tidak semua. Umumnya muslim yang daftar  saham syariah secara online dengan memilih jenis saham seperti ini dikarenakan mau bermain aman, maksudnya meminimalisir resiko kerugian. Ini karena rata-rata saham LQ45 dari perusahaan besar yang fundamentalnya bagus. Dan banyak lagi tipe investor yang bisa dipilih untuk bermain saham di BEI. Semua kembali pada karakter dan tujuan investasi masing-masing trader.

5. Memahami tipe seorang trader saham.

Ada banyak tipe investor saham syariah atau pun konvensional. Di antara yang kita kenal adalah
  • Konservatif – Tidak senang dengan resiko dan ingin selalu memilih jalan yang aman.
  • Moderat – Cenderung sudah berani mengmbil resiko, tapi tetap memperhatikan imbal hasilnya. Umumnya merasa nyaman mengambil resiko untuk investasi yang memiliki prospek hasil yang lebih.
  • Kontrarian – Tipe yang senang melawan arus dan hal yang beresiko. Umumnya mereka malah membeli saham yang dijauhi banyak orang dengan dasar analisanya sendiri.
Jadi pilih tipe investor syariah yang mana? Kalau saya sih memilih yang ketiga, selama dasar pertimbangannya benar dan tidak gegabah. Contoh sederhananya, saat ini (2 Agustus 2018), saham LPCK masih cenderung dijauhi orang karena alasan tertentu, tapi saya pribadi lebih memilih tetap meng-hold saham ini. Alasannya, tentu karena faktor fundamental dan valuasinya. Selain itu banyak pertimbangan lain yang tidak bisa saya sebut satu per satu kenapa tetap memilih saham LPCK ini

6. Memilih Perusahaan Sekuritas

Sekuritas atau biasa juga disebut dengan pialang atau broker ini adalah gerbang utama yang harus anda lalui untuk bisa menanam saham syariah di IDX. Tentunya, karena membeli saham di BEI, tidak bisa langsung, melainkan harus dengan jasa perantara yang disebut dengan perusahaan sekuritas. Dari perusahaan sekuritas tersebutlah kita kemudian melakukan transaksi pembelian dan penjualan saham. Tapi tidak usah berpikir kalau broker ini mirip dengan agen properti yang penjualan atau pembelian saham kita di tangani oleh mereka. Di dalam trading saham ini kita sendiri yang melakukan trading, sedang sekuritas hanya menyediakan sistemnya dan memotong fee trading dari setiap transaksi jual atau beli yang kita lakukan. Kecuali ingin dibantu trading, boleh saja tapi biayanya lebih tinggi dari melakukan trading sendiri. Nah, mengenai ini ada artikel penting yang wajib anda baca, yaitu 6 Tips Memilih Perusahaan Sekuritas Bila ada yang belum jelas mengenai mekanisme cara investasi saham syariah bagi pemula atau keuntungan dan cara daftar saham syariah online di BEI, silahkan berkomentar. Siapa tau pengunjung lain atau saya sendiri bisa menyempatkan waktu menjawabnya.
Share this

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: