Salah satu cara mengetahui valuasi suatu saham, apakah murah atau mahal maka dengan mengetahui rasio PERnya. Dan rumus PER sendiri harus tau cara menghitung laba per lembar saham atau rumus EPS. Ya, karena cara mencari PER adalah dengan membagi harga saham dengan Eearning per Share tersebut.
Maksud sebenarnya dari mencari laba per saham ini adalah untuk mengetahui seberapa besar keuntungan yang didapat investor dari tiap lembar saham yang ia pegang.
Tapi, tau EPSnya belumlah cukup karena sebaiknya dilakukan penghitungan lebih lanjut secara rasio untuk tau betul apakah saham yang akan atau sudah dibeli masih murah atau sudah kelewat mahal. Ya, caranya tentu dengan PER.
Mengenai rumus valuasi saham sendiri, anda bisa baca 2 artikel soal rasio keuangan berikut:
- Rumus PER – Price Earning Ratio
- Rumus PBV – Price to Book Value
Umumnya, earning per share ini bisa diketahui tiap kuartal saja karena emiten di BEI/IDX juga hanya diwajibkan mempublikasikan laporan keuangannya minimal 3 bulan sekali.
Banyak yang menggunakan kedua rasio keuangan di atas sebagai rasio untuk menilai harga wajar suatu emiten, tapi ada juga yang fokus pada 1 rasio saja, sedang yang lainnya hanya sebagai pendukung saja.
Contohnya, TeguhHidayat teman saya, katanya PER hanya cocok untuk saham bluechip atau LQ45 saja, sedang PBV untuk saham lapis kedua.
Tapi itu semua tergantung keputusan masing-masing investor. Intinya, dalam bermain saham itu untung. Sebaik apa pun analisanya kalau ternyata rugi tentu tidak bisa kita katakan kalau itu analisa yang baik.
Cara Menghitung Laba Per Lembar Saham Biasa / EPS
Biasanya ada perusahaan yang langsung menampilkan EPS di laporan keuangan yang ia rilis, jadi kita tidak perlu menghitung lagi.
Tapi kebanyakan juga tidak menampilkannya sama sekali sehingga kita harus menghitungnya sendiri dengan rumus sebagaimana disebut di bawah.
Jika misalnya hasil perhitunganmu soal EPS ini ternyata jauh berbeda dari publikasi situs-situs, maka cek kembali mungkin ada yang salah, misalnya jumlah saham yang beredar ternyata meniadakan saham treasury-nya sehingga hasil pembagiannya juga beda.
Atau kemungkinan lain misalnya karena pembulatan laba bersihnya yang salah. Bisa jadi anda tidak memperhatikan file Financial Statement dalam General Information yang dirilis oleh emiten dan bisa jadi pembulatannya digunakan satuan penuh tapi anda menggunakan pembulatan ribuan, ratusan ribu atau jutaan.
Tentu kalau masalah seperti di atas tidak diperhatikan akan sangat mempengaruhi hasil perhitungannya.
Rumus Laba Per Saham
Karena yang ingin kita cari adalah berapa nilai yang dihasilkan dari tiap lembar saham perusahaan yang beredar, maka yang kita hitung adalah laba/rugi yang terbaru dari perusahaan.
Adapun rumusnya:
Laba bersih yang dimkasud di sini adalah “
Laba Periode Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik entitas induk atau pemegang saham.”
Jadi kalau di Laporan Keuangan, di bagian laporan Laba/Rugi kamu harus menemukan keterangan yang dicetak tebal di atas. Karena ada juga penghasilan komprehensif, sedang bukan itu yang kita hitung.
Adapun untuk jumlah saham yang beredar untuk tiap perusahaan sudah dijelaskan di artikel sebelumnya, silahkan kunjungi tautan dari rumus EPS di atas.
Contoh Soal Earning Per Share
Misalnya saja, sebagai contoh soal EPS, pada kuartal I 2018
PGAS menghasilkan laba bersih sebanyak $80.355.140.
Karena laporan keuangan PGAS ditampilkan dalam mata uang dollar, maka untuk mengetahui berapa nilainya dalam rupiah harus kita rupiahkan dulu. Kebetulan saat ini rupiah berada di level Rp14.327 per dollar.
Sehingga kalau kita hitung $80.355.140 dikali Rp14.327 maka hasilnya adalah
Rp.1.151.248.090.780. Nah, inilah jumlah earning atau laba dari Perusahaan Gas Negara yang terbaru.
Selanjutnya, adapaun jumlah saham biasa untuk PGAS saat ini adalah 24.241.508.196.
Dan perlu diperhatikan pula, kalau dalam laporan
Ekuitas perusahaan di bagian modal saham, ada modal dasar dan
modal ditempatkan dan disetor penuh, maka pilih yang kedua disebut.
Dan sebagai info tambahan saja, harga saham terbaru PGAS per 2 Juli 2018 saat ini adalah Rp1.950 per lembar.
Jadi telah diketahui dari LK PGAS:
- Laba bersih : Rp.1.151.248.090.780
- Jumlah Saham Biasa : 24.241.508.196
Maka hasil laba per sahamnya adalah:
= Rp.1.151.248.090.780 / 24.241.508.196
= Rp47,49
Jadi Earning per Share PGAS untuk Kuartal I 2018 adalah Rp47,49 atau senilai 2,44% saja untuk tiap lembar saham yang dipegang investor.
Hanya saja, jangan berpikir kalau yang didapat investor hanya senilai itu, karena
2 penghasilan dari saham tidak seperti itu hitungannya.
Nah, dari EPS yang telah diketahui investor selanjutnya bisa melakukan analisa lanjutan, khususnya valuasi dari saham tersebut atau lebih tepatnya Price Earning Ratio / PER-nya.
Tapi tunggu dulu… karena
untuk PER sendiri, jika EPSnya dari laporang keuangan kuartal 1 (bukan setahun penuh) maka harus disetahunkan dulu, yakni dengan cara hasil
EPS tersebut dikali 4 terlebih dahulu.
Berhubung di awal sudah saya sebutkan dan tampilkan tautan soal rasio PER tersebut jadi silahkan dibaca ulang lagi artikelnya. Semoga dengan 2 penjelasan tersebut pemahaman anda soal cara menilai harga saham lebih lengkap.
Selesai sudah ulasan Analis soal cara menghitung laba per lembar saham atau rumus earning per sahare ini. Semoga kalau ada yang bertanya rumus EPS seperti apa anda sudah bisa menjawabnya.
Related