Panduan Analis.co.id ini ditujukan buat para pemula dalam investasi saham. Artikel ini akan menjawab pertanyaan bagaimana cara membeli saham perusahaan atau cara main saham yang tepat dan menguntungkan, cara menghidari rugi dari bermain saham dan lain sebagainya.
Kalau kamu mencari instrumen investasi yang paling tinggi keuntungannya maka saham lah jawabannya.
Hanya saja jika ditanyakan ‘peluang investasi apa yang paling besar ruginya?’ Ya, jawabannya tetap sama, saham juga.
Itulah sebabnya mengapa investasi saham dikatakan dengan investasi yang “
high return, high risk!”
Maksudnya adalah bila kamu berinvestasi di saham perusahaan, khususnya lewat Bursa Efek Indonesia (BEI), maka kamu bisa saja kaya dalam waktu singkat, dan sebaliknya, juga bisa miskin mendadak karena mengalami kerugian.
Jika berkaca pada salah satu pakar saham yang bisa dibilang bapaknya value investor dunia, yakni Warren Buffett, maka kenyataan yang kita temui bahwa ternyata beliau mampu menjadi orang terkaya di dunia, bahkan sempat menduduki peringkat #1 orang yang paling kaya di kolong langit ini.
Tahukah berapa modal awalnya saat Om WB tersebut memulai investasinya di pasar saham? Ya, cuma kurang lebih $100. Kalau dirupiahkan Rp1 juta, tapi karena itu dulu, jadi pasnya mungkin sekitar Rp10 jutaan.
Contoh di atas adalah satu dari ribuan orang yang sudah pernah sukses dari saham. Dan Kalau dikatakan “high return, high risk!” memang iya, tapi kan itu kembali lagi ke ilmu dan strategi yang dimiliki masing-masing investor.
Saya pribadi, sudah mulai main saham sejak 2014, tapi nyatanya bisa dibilang gak pernah rugi. Dan kalaupun sahamnya sempat turun, itu biasa. Karena nyatanya, di akhir tahun imbal hasil investasi saya tetap bisa mengungguli nilai deposito bank.
Nah, ini tentunya kembali lagi ke jenis aliran yang kita pilih dalam bermain saham. Pembahasannya ada di bawah. Lanjutkan terus membaca hingga tuntas.
Anggap saja prolognya sudah selesai. Sekarang mari kita bahas satu per satu sampai anda bisa paham betul bagaimana membeli saham perusahaan dan untung berkali-kali lipat dari pasar modal.
9 Cara Main Saham yang Menguntungkan
Sebenarnya 8 cara yang saya maksud di bawah adalah
langkah-langkahnya.
Berhasil tidaknya investasi saham semua tergantung dari Anda sendiri. Apa yang saya paparkan adalah panduan awal untuk pemula dan selanjutnya terus tingkatkan kemampuan Anda dengan praktek dan banyak membaca.
Berikut adalah 8 langkah yang saya maksud:
1. Siapkan Modal Rp.5000
Dan buat yang sama sekali belum tau apa dan bagaimana saham itu?. Nah, biar saya kasi bocoran sedikit dulu.
Saya yakin kamu pasti tertawa nyengir membaca judul sub bab di atas. Tapi, jujur itu real memang hanya segitu modalnya kalau mau beli saham.
Jadi jangan berpikir bahwa kalau mau beli saham perusahaan kamu harus jadi orang kaya dulu.
Kenyataannya, sekarang ini, banyak sekali sekuritas yang menyaratkan minimal deposit yang sangat rendah. Dan dari hasil investigasi saya sendiri, sekarang ada yang dengan modal Rp.250 ribu saja sudah bisa.
Katanya hanya Rp5000, tapi kok malah nyebut Rp250 ribu! Sabar brow, lanjut baca lagi aja!
Modal 250ribu itu sebenarnya istilahnya untuk ‘biaya deposit awal’. Jadi sejumlah itu kita setor ke pialang untuk dimasukkan ke akun saham yang kita miliki.
Adapun untuk membeli saham, jumlahnya lebih rendah lagi, yakni minimal Rp.5000 saja sudah bisa. Sebagaimana saya katakan di atas.
Wah, kok murah banget? Apa gak salah tuh?
Ya, betul hanya segitu.
Ini karena harga saham termurah di IDX atau BEI saat ini adalah minimal Rp.50 per lembar. Sedangkan satuan untuk membeli saham, istilahnya per ‘Lot’, adalah 100 lembar saham.
Jadi kalau mau beli saham di bursa kita harus beli per lot, tidak bisa per lembar. Sedangkan jumlah lembar saham dalam 1 lotnya saat ini adalah 100 lembar. Sehingga kalau kita hitung dari harga saham termurah saat ini (contoh saham DEWA) , maka didapatkan:
= Harga Saham x 1 Lot
= Rp.50 x 100
= Rp.5000
Jadi hanya 5000 rupiah saja modal yang kamu butuhkan untuk bisa beli saham perusahaan (plus
fee trading-nya sekitar 0,5% atau minimal 5000). Sedang biaya deposit 250ribu di atas gunanya untuk didepositkan ke akunmu dan itu juga yang kamu pakai beli saham di atas.
Penjelasan panjang soal ini sudah dibahas, silahkan baca disini:
Modal Rp5000 Sudah Bisa Beli Saham Perusahaan
Oke, sampai di sini kamu paling tidak sudah paham sedikit apa itu saham, minimal modalnya lah. Hanya saja, kamu belum bisa tancap gas langsung ke TKP karena harus tau dimana tempat belinya.
Jangan berpikir bahwa kalau mau beli saham harus lewat bank. Itu salah besar!. Makanya lanjut belajarnya di bawah.
2. Memilih Perusahaan Sekuritas
Untuk bisa masuk ke pasar saham atau yang kita kenal dengan BEI (Bursa Efek Indonesia), maka seseorang tidak bisa langsung bertransaksi di sana. Jadi, ada yang namanya
perusahaan sekuritas.
Dari perusahaan sekuritas tersebutlah seseorang bisa melakukan transaksi beli atau jual saham. Bukan cuma pemula yang bermodal minim, tapi semua tingkatan investor, termasuk yang bermodal triliunan wajib melalui sekuritas dalam bermain saham.
Perusahaan semacam ini sering juga disebut dengan pialang atau broker. Tugasnya sudah tentu menjadi perantara antara bursa saham dengan investor.
Tapi memilih perusahaan sekuritas tidak boleh asalan karena nantinya disanalah dana innvestasimu disimpan. Karenanya, saran saya baca dulu
tips memilih perusahaan sekuritas yang baik.
Layaknya memilih pasangan, perusahaan sekuritas juga harus seperti itu. Pastikan teliti sebelum memutuskan membuka akan di perusahaannya.
Selain karena alasan keamanan, membuat akun saham juga tidak singkat waktunya. Butuh waktu minimal 2 minggu hingga 1 bulan baru bisa jadi.
Coba bayangkan, kalau kamu salah memilih dan berniat pindah akun sedangkan di bulan tersebut pasar lagi bullish (trend naik), maka bisa dipastikan kamu akan kehilangan kesempatan mengembangkan nilai asetmu di bulan tersebut.
Belum lagi, prosedur pengisian form pendaftarannya bisa sampai berlembar-lembar. Wah, pokoknya pindah akun itu tidak mudah dan merepotkan!
Sekarang ini, total ada sekitar 200 perusahaan sekuritas yang sudah resmi terdaftar di OJK dan BEI. Mau tau lebih lanjut silahkan kunjungi laman ini:
Daftar Perusahaan Sekuritas Resmi di BEI.
Ada dua pertimbangan utama yang jadi alasan utama para pemain saham memilih sekuritas, yaitu perusahaannya aman atau fee trading-nya murah.
Untuk yang niat menjadi value investor (baca soal aliran investasi di bawah), maka ada baiknya lebih cenderung ke alasan keamanannya. Ya, ini karena jangka waktu investasi seorang value investor bisa tahunan, berbeda dengan growth investing yang kadang beli pagi ini, siangnya sudah dijual lagi.
Dan salah satu lembaga yang paling baik dijadikan sebagai teman anda mengelola ‘portofolio saham (istilah untuk list saham yang dimiliki investor di akunnya) jangka panjang adalah perusahaan sekuritas ‘plat merah’.
Plat merah maksudnya perusahaannya dikelola oleh BUMN atau badan usaha milik Negara. Negara yang mana? Ya, Indonesia-lah tentunya.
Setahu saya, selama pengalaman menekuni pekerjaan sebagai analis saham, maka ada 2 sekuritas BUMN yang paling terkenal, yaitu:
- Mandiri Sekuritas
- BNI Sekuritas
Kalau ada yang Tanya, saya pakainya yang mana? Jawabnya yang pertama, yaitu Mandiri Sekuritas.
Sebenarnya keduanya sama saja, karena masing-masing anak perusahaan dari bank besar skala nasional semua.
Hanya mungkin yang membedakannya dari sisi fee trading atau biaya transaksinya.
Sedikit saya informasikan juga kalau dalam jual beli saham seorang investor harus bisa menghitung juga biaya beli dan jualnya. Ia baru akan dikatakan untung dari
capital gain kalau saham yang ia jual lebih tinggi dari harga beli awalnya ditambah dengan biaya tradingnya.
Oke, itulah tahap kedua yang harus diperhatikan jika ingin main saham di bursa. Selanjutnya, karena telah tau cara memilihnya, sekarang mulai buat akunnya.
3. Mendaftar di Perusahaan Sekuritas
Pada tahap cara bermain saham ini, kita anggap saja kalau kamu sudah melakukan serching dan pengatan di berbagai situs layanan sekuritas, dan kita anggap juga kamu sudah memutuskannya.
Taruhlah kamu memilih yang plat merah dan kebetulan itu sama dengan saya pilihannya, yaitu Mandiri Sekuritas.
Nah, kalau begitu saya tidak perlu terangkan di sini langkah-langkah cara mendaftarnya, silahkan baca di artikel berikut saja:
Cara Membeli Saham Perusahaan
(Di artikel tersebut kamu juga akan belajar tahap demi tahap cara membuat akun di Mandiri Sekuritas)
Sekalipun begitu, ada baiknya saya sebutkan juga apa saja poin-poin yang dilakukan dalam melakukan pendaftaran akun saham secara online
Di antara proses yang harus dilewati dalam pendaftaran online adalah:
- Mengisi form pendaftaran online
- Upload file identitas
- Mengirim berkas lanjutan yang diminta oleh pihak Mandiri Sekuritas (biasanya disampaikan lewat email).
Biasanya setelah melakukan pendaftaran dan telah mendapat email konfirmasi mengenai file yang harus dikirim ke cabang terdekat, maka selanjutnya tinggal menunggu sampai akunnya jadi.
Bila telah jadi dan disampaikan lewat email maka si calon investor saham akan mendapat info mengenai ID, password dan rekening investor.
Nah, tinggal coba login ke akunmu dan langsung ganti passwordnya dengan yang baru. Dan untuk bisa mulai bertransaksi maka pastikan kamu sudah melakukan deposit ke rekening yang telah dibuatkan.
Jadi, setelah membuka link panduan cara mendaftar di atas, sampai di sini kamu bisa dibilang sudah menjadi investor. Nah, lanjut baca panduan cara bermain saham berikutnya.
4. Pilih Aliran Bermain Saham
Jadi banyak mitos yang beredar di masyarakat bahwa main saham itu membosankan karena harus melototin komputer seharian. Saya pribadi yang sering mendengar pendapat seperti ini.
Nah, inilah sebenarnya yang kadang membuat kita gagal melakukan sesuatu bahkan sebelum memulainya. Ya, apalagi kalau bukan karena pola pikir yang salah.
Asal tau saja dalam investasi saham itu ada alirannya, tidak melulu harus jadi orang yang kerjanya jadi ‘pawang layar komputer’, ada juga kok yang beli saham setelah itu ditinggal tidur.
Dalam hal ini istilahnya Value Investing atau Growth Investing.
Value investing adalah aliran yang dijalankan oleh seorang value investor, sedangkan Growth Investing adalah aliran yang dijalankan oleh trader saham growth investor. Jadi harus bisa membedakan keduanya.
Seorang value investor membeli saham berdasarkan dari hasil analisa fundamental suatu perusahaan. Analisa cara ini lebih banyak mengacu pada laporan keuangan perusahaan dan kondisi eksternal dari perusahaan seperti sektornya, kondisi ekonomi makro maupun global saat ini.
Adapun growth investor membeli saham berdasarkan dari hasil analisa teknikal yang ia lakukan. Dan analisa ini acuannya adalah grafik dari harga saham perusahaannya di pasar saham. Nah, inilah yang dibilang banyak orang kalau kerjanya melototin komputer seharian.
Jadi jelas sekali kan perbedaan keduanya.
Kalau saya pribadi memilih dan menjalani jenis yang pertama, yaitu sebagai value investor. Alasannya simple sekali, yaitu karena lebih aman dan tidak terlalu membebani.
Tidak membebani maksdunya karena pekerjaan seorang value investor sangat jauh berbeda dengan growth investor yang seharian harus duduk di depan komputer.
Bagi value investor membeli saham betul-betul menjadi layaknya seorang investor besar, dimana kerjanya hanya
mencari saham yang murah dari perusahaan yang fundamentalnya bagus, kemudian setelah itu tinggal didiamkan saja dan baru dijual setelah harga atau valuasinya mahal.
Faktanya juga, dalam dunia investasi saham yang terbukti berhasil melipatgandakan hartanya dari bermain saham adalah dari aliran value investor. Dan orang yang paling terkenal dan dijuluki bapaknya value investor adalah Warren Buffett.
Dari keberhasilan Warren Buffett inilah kemudian banyak orang yang mati-matian dalam menjalankan aliran value ini. Mengapa tidak? Karena Om WB ini ternyata berhasil mengembangkan uangnya yang hanya sekitar $100 saja hingga membawanya menjadi orang terkaya di dunia, bahkan pernah menduduki orang terkaya nomor #1 di kolong langit ini.
Jadi bagaimana, aliran mana yang mau anda pilih? Tentunya semua kembali ke keputusan masing-masing calon investor yang membaca artikel ini.
5. Ketahui Kapan Waktunya Mulai Beli Saham
Sampai di sini kamu sudah tau berapa modal yang dibutuhkan untuk beli saham, dimana belinya, terus aliran apa yang seharusnya dipilih.
Nah, sekarang, karena sudah punya akun dan mau mulai belajar cara trading saham, maka kamu harus tau timing yang tepat dalam membeli saham.
Artikel soal ini juga sudah saya bahas sebelumnya. Silahkan baca di sini:
Kapan Sebaiknya Mulai Beli Saham
Setelah kamu membaca artikel tersebut, saya yakin… sekalipun kamu masih pemula tetap bisa berhasil mendapatkan profit dari saham, baik itu bentuknya capital gain maupun
dividen yang dibagikan setiap sekali setahun.
Tapi juga harus diketahui bahwa dalam belajar cara main saham seorang pemula cenderung akan mengalami rugi dulu.
Saya pribadi di awal-awal bermain saham juga sempat rugi, walau tidak banyak tapi tetap saja jadi pelajaran berharga.
Bahkan bukan saya saja, hampir semua pemula dalam main saham awalnya mengalami kerugian dulu. Dan menurut pengalaman banyak orang, biasanya kurang lebih setelah 2 tahun menjalani trading saham seseorang baru akan tau alurnya dalam bermain saham, dan saat itulah ia baru bisa menghasilkan keuntungan yang maksimal.
Kenapa harus begitu? ya, karena dalam investasi saham ilmunya bukan hanya dari buku, tapi lebih banyak di pengalaman itu sendiri. Bahkan kalau kamu menamatkan banyak buku saklipun tetap tidak akan bisa jadi master trading saham kalau pengalamanmu masih nihil.
Karena itu, saya sarankan, kalau misalnya kamu punya modal 100 juta maka sebaiknya jangan langsung didepositkan semua dulu ke dalam akunmu. Tapi sebaiknya, coba dulu dengan 10 juta saja. Dan setelah kamu bolak-balik trading selama 2 tahun barulah mulai memasukkan semua danamu.
Mungkin ungkapan di atas sulit diterima bagi banyak pemula karena merasa lama sekali, tapi jujur itulah solusi terbaik untuk bisa dapat ilmu dalam trading saham tanpa harus rugi banyak dulu di awalnya.
Soalnya begini, kalau kamu baru belajar cara bermain saham online tapi ternyata kamu salah beli saham karena ilmumu masih kurang, maka bisa dipastikan biaya belajarmu bisa mahal sekali.
Anggap saja (kamu ngeyel dan gak mau dengar nasehat saya), kemudian kamu rugi sampai 50% dari 100 juta maka itu artinya kamu kehilangan 50 juta dalam waktu sekejap. Tapi coba, kalau kamu nurut dan baru masuk 10 juta saja, maka kalau pun kamu rugi banyak tetap saja jumlahnya tidak signifikan.
Jadi, please buat para newbie dengarkan saran di atas! Kecuali kalau kamu mau memilih
Strategi Cara Nabung Saham, ya mungkin gak masalah. Tapi tetap juga harus tau tips berikut ini, yaitu cara analisa fundamental saham perusahaan.
6. Lakukan Analisa Fundamental kemudian Beli Sahamnya
Kalau kamu sudah tau timingnya kapan sebaiknya mulai belanja saham, nah selanjutnya kamu harus tau apa yang harus dilakukan sebelum membeli saham.
Jika aliran yang kamu pilih adalah value investor maka kamu harus belajar cara analisa fundamental saham, tapi bila aliran yang kamu pilih adalah growth investor maka ilmu yang harus kamu kuasai adalah cara analisa teknikal saham.
Sampai di sini jelaskan?
Nah, untuk yang value investor sedikit saya kasi gambaran untuk langkah melakukan analisa fundamental.
Tahapan yang dilakukan adalah:
a. Lakukan screening saham terlebih dahulu
Screening di sini maksunya melakukan pengecekan saham-saham secara singkat berdasarkan kriteria tertentu yang kita inginkan.
Kalau saya pribadi lebih memilih berdasarkan
PBV atau book valuenya. Intinya cari saham murah dulu, baru liat kinerjanya.
Salah satu tempat melakukan screening adalah melalui aplikasi yang disediakan oleh IPOT atau Indopremier di sini:
Stock Screener IPOT
Selain mencari yang PBVnya murah, anggaplah di bawah 1 x, kamu juga bisa screening yang kinerjanya bagus dengan menentukan yang ROEnya tinggi, misalnya yang ROEnya di atas 20%.
Setelah itu, tinggal klik tombol ‘Search’ warna biru yang tertera di bawah.
b. Download laporan keuangan dari perusahaan yang sahamnya telah Anda screening
Tidak ada tempat terbaik menemukan laporan keuangan terbaru dari para emiten kecuali di situs IDX langsung. Untuk itu anda harus mendownloadnya di halaman ini:
http://www.idx.co.id/Home/ListedCompanies/Announcement/tabid/92/language/id-ID/Default.aspx
Setelah masuk di situs BEI tersebut, selanjutnya tinggal
ketik kode sahamnya kemudian ketik
‘laporan keuangan’ di kolom kata kuncinya.
Jika sudah terbuka, silahkan download file yang khusus berisi laporan keuangan perusahaan tersebut (jangan bukti laporan iklan atau lainnya).
c. Lakukan analisa cepat
Analisa cepat yang saya maksud adalah begitu anda berhasil mendownload laporan keungan dari suatu perusahaan yang berencana akan anda beli, selanjutnya tinggal
lihat Labanya.
Jadi di sini kamu langsung lihat halaman yang menerangkan laba/ruginya.
Intinya, kalau perusahaannya untung maka lanjutkan dengan melakukan analisa lanjutan yang lebih detail, tapi kalau rugi maka langsung tinggalkan dan download lagi laporan keuangan dari saham hasil screening yang lain.
Demikian seterusnya, sampai ketemu perusahaan yang menarik dari segi laba dan valuasinya.
d. Lakukan analisa lanjutan
Setelah ketemu 2-3 saham yang menarik, selanjutnya tinggal lakukan analisa fundamental lanjutan, dan di antara yang jadi pertimbangan adalah:
Selain itu, perhatikan juga beberapa faktor ini:
- Kondisi sektornya, apakah lagi ‘hot’ atau sedang lesu
- Kondisi ekonomi makro
- Kondisi ekonomi atau pun isu global yang bisa mempengaruhi harga saham
Di samping analisa fundamental di atas, seorang investor juga harus
memperhatikan kondisi IHSG saat ini, apakah lagi bearish atau bullish untuk menghindari membeli saham yang sedang turun.
Selain itu, walau pun ini bukan bagian dari analisa fundamental, kamu juga harus
perhatikan grafik harga sahamnya langsung lewat google atau pun melalui Yahoo Finance. Ini jug auntuk menghindari membeli saham yang lagi mengalami trend penurunan.
e. Bandingkan beberapa saham yang menarik
Setelah melakukan semua langkah di atas, selanjutnya tinggal bandingkan dari beberapa saham yang sudah dianalisa.
Untuk bagian ini terkadang masih sulit menentukan kalau belum cukup pengalaman. Saran saya, dari bebrapa yang baik, beli dengan porsi yang lebih banyak untuk saham yang valuasinya lebih murah dan catatan histori grafiknya selalu menunjukkan peningkatan yang lebih banyak bila harga sahamnya lagi naik dan ramai ditransaksikan.
Selain itu, selalu lakukan strategi beli bertahap untuk mengantisipasi bila sahamnya turun, jadi bisa jaga-jaga untuk lakukan average down sewaktu-waktu.
Sekali lagi, setelah semua selesai analisanya, tinggal putuskan yang terbaik di antara yang terbaik.
Pastikan pilih yang sektornya lagi ramai dan valuasinya lebih murah dan prospeknya menjanjikan.
Tapi jangan pernah lupakan soal timing. Di atas sudah dikasi tautan untuk artikelnya, silahkan baca lagi.
Nah, sekarang kita masuk ke langkah berikutnya dalam teknik bermain saham online. Jadi ini tahapan lanjutannya, bukan lagi kelanjutan dari sub bab ini.
7. Beli Saham yang Murah dan Fundamentalnya Bagus
Di atas sebenarnya sudah disinggung soal analisa fundamental. Tapi perlu saya ulang lagi karena inilah proses yang harus dijalani kalau mau main saham.
Jadi sedikit mengulang di atas bahwa saham yang sebaiknya dibeli adalah yang harganya murah.
Nah, menentukan saham murah bukan dari harganya. Harga saham Rp.50 bukan berarti lebih murah dari yang seharga Rp.5000 karena semua kembali ke nilai buku terbarunya atau istilahnya book value.
Dalam praktek analisa value investing, bahkan dari investor sekelas Warren Buffett sekalipun, belia dalam menilai apakah saham murah atau tidak selalu melihat dua rasio ini, yaitu
PBV dan PER nya.
PBV adalah singkatan dari Price to Book Value, sedangkan PER singkatan dari Price to Earning Ratio.
Dan berikut rumus dari PBV:
PBV = Harga Saham / Book Value
Adapun Book Value di dapatkan dari
nilai ekuitas perusahaan dibagi dengan jumlah sahamnya yang beredar (BV = Ekuitas / jumlah saham)
Semakin tinggi nilai dari PBV ini maka akan semakin mahal harga sahammnya, dan sebaliknya, semakin rendah maka semakin murah dan semakin layak beli.
Sedangkan untuk mencari rasio PER maka rumusnya adalah:
PER = Harga saham / EPS
Adapun cara mengetahui EPS atau
Earning per Share dari saham maka caranya dengan
membagi laba bersih perusahaan dengan jumlah saham yang beredar.
Nilai PER juga demikian, semakin tinggi maka semakin mahal harga sahammnya dan semakin rendah nilainya maka akan semakin murah juga harga sahamnya.
Sampai di sini kamu sudah tau mana saham murah dan yang mahal dari dua cara penilaian di atas. Tentunya
semua merujuk pada laporan keuangan dari emiten itu sendiri.
Mengenai rumus dan contoh cara menghitung PBV dan PER sudah dibahas semua. Klik saja tautan yang disertakan di atas.
8. Terapkan Strategi Trading yang Aman
Melakukan trading saham tidak hanya beli begitu saja kemudian ditinggal pergi dan berharap harganya bisa naik banyak setelahnya. Tapi, dalam bermain saham harus ada strateginya juga.
Di antara strategi yang dimaksud adalah:
a. Melakukan diversifikasi portofolio
Diversifikasi maksudnya membeli saham dalam berbagai kategori, tidak hanya membeli satu saham untuk semua modal yang dimiliki. Karena jika tidak, bilamana harga sahamnya turun, penurunannya bisa besar sekali.
Jadi berbeda kalau dalam portofoliomu ada banyak saham dari jenis yang berbeda-beda, anggaplah 5-10 saham, maka sekalipun ada beberapa yang turun tetap saja totalnya tidak sampai mengurangi banyak nilai investasimu.
Di antara diversifikasi yang bisa dilakukan adalah:
- Membeli minimal 5 hingga 10 saham.
- Membagi antara jenis saham Blue Chip dan Secon Liner
- Membeli saham berbeda dari sektor yang berbeda-beda, misalnya ada dari consumer, tambang, perbankan dan lainnya.
Dengan melakukan 3 teknik diversifikasi di atas maka kamu sudah akan terhindar dari kerugian besar dalam sekali waktu bila sewaktu-waktu terjadi koreksi yang dalam terhadap IHSG
b. Membeli Bertahap
Membeli bertahap maksudnya dalam mengincar saham yang bagus jangan langsung membelinya dengan semua dana sekaligus, tapi beli secara bertahap antara 2-3 kali pembelian.
Manfaat dari cara ini, bilamana sewaktu-waktu sahamnya ternyata turun dan tidak langsung naik maka kamu bisa melakukan pembelian lagi (istilahnya
averagedown) sehingga harga rata-rata yang kamu dapat adalah harga tengahnya.
Cara main saham online seperti ini juga untuk mempercepat peningkatan aset bila mana IHSG bullish, jadi tidak harus menunggu lama sudah bisa merasakan
cuan (istilah untung dalam saham).
c. Menyiapkan dana cadangan
Selain membeli bertahap di atas, kita juga harus jaga-jaga kalau harga saham nantinya turun, yakni dengan menyiapkan dana cadangan di rekening.
Jadi bila ternyata saham yang dibeli harganya turun maka selain beli bertahap tadi, anda juga bisa melakukan average down dari dana cadangan tersebut. Tentunya ini juga untuk mendapatkan harga tengah yang tidak terlalu jauh dengan harga awalnya.
Biasanya, menurut pengalaman banyak trader saham, dana yang disimpan dan tidak dibelikan saham semua dikisaran 20-30%
Bagi saya pribadi, kalau mau pintar main saham maka cukup lakukan 3 strategi di atas. Saya yakin portofolio sahammu akan terjaga dengan baik.
9. Cek Apakah Sahammu Sudah Untung atau Rugi?
Setelah melakukan semua tahapan di atas, termasuk sudah membeli dan melakukan strategi trading saham aman, maka selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah menunggu sahammu naik.
Bisa juga, ini banyak dilakukan value investor profesional, yakni dengan melakukan pengecekan berkala, misalnya sekali seminggu atau sekali sebulan.
Ada juga yang setiap perusahaan selesai merilis laporan keuangannya baru mengecek sahamnya, tapi menurut saya ini terlalu beresiko jika sewaktu-waktu ada
force majure yang terjadi karena sahamnya bisa turun banyak tanpa anda ketahui.
Jadi, saat kamu melakukan pengecekan akun sahammu dan ternyata ada saham yang naik banyak, maka yang harus kamu lakukan adalah dengan mengecek valuasinya, baik itu PBV atau PERnya. Jika ternyata sudah mahal dan mulai berhenti melakukan kenaikan maka kamu bisa jual dulu dan cari saham yang murah lagi.
Atau bilamana ternyata ada di antara portofolio sahammu yang turun banyak, maka kamu juga harus cek apa penyebab penurunannya. Kamu bisa cari di google atau di halaman public expose di IDX.
Akhirnya, sudah 9 tips yang saya bagi, tinggal Anda baca berulang-ulang dan praktekkan satu per satu kalau mau sukses trading saham.
Jangan pernah putus asa kalau kamu rugi dari saham, karena dunianya memang seperti itu. Kamu tidak akan bisa jadi master kalau kamu belum pernah rugi sama sekali. Ibarat tinju, tidak selamanya kamu yang mukul terus, kadang ada waktu lawanmu yang menghantam kamu. Tapi yang terpenting adalah hasil akhirnya kan?
Jadi inilah 9 cara main saham online yang benar yang harus kamu ketahui sebelum mulai trading, apalagi kalau kamu masih pemula. Selamat berinvestasi!
Related
Boleh share ilmunya dong mas Zul, saya mau ikutan kalo ada session tatap mukanya
Oke, kalau seminar-nya sudah buka saya kabari mas.
selamat malam mas. saya mau tanya apa mas ada buka kursus tatap muka utk yg ingin belajar byk dari mas ttg investasi? kalau bisa brp biaya perbulan dan brp kali pertemuan? atau ada kontak yg bisa dihubungi? terima kasih
Salam pak Gunturr,
Saat ini belum membuka kelas belajar tatap muka langsung. Masih sebatas online saja. Jika ada kesempatan saya akan buka kelas seminar sehari full.