Dalam dunia hiburan, keberadaan figuran bukanlah hal yang asing. Namun belakangan ini, tren pemeran figuran dadakan untuk acara pribadi mulai mendapat sorotan. Mereka bukan tampil di layar kaca atau panggung teater, melainkan hadir di pesta ulang tahun, pernikahan, hingga acara syukuran keluarga sebagai “tamu bayaran” atau “peran pendukung” yang disesuaikan kebutuhan. Profesi ini berkembang secara diam-diam, namun kian menjanjikan dari sisi bisnis dan permintaan.
Fenomena Baru di Dunia Event: Siapa Sebenarnya Figuran Pribadi?
Di balik gemerlapnya dekorasi dan tawa hangat dalam acara keluarga atau pesta privat, kadang tak semua tamu yang hadir benar-benar kenal dengan si empunya hajat. Sebagian di antara mereka bisa jadi adalah aktor lepas yang disewa untuk mengisi suasana. Profesi ini disebut sebagai pemeran figuran dadakan.
Mereka bisa berpura-pura sebagai:
- Teman lama dari luar kota,
- Rekan bisnis fiktif,
- Saudara jauh dari luar negeri,
- Mantan guru, atau
- Bahkan kekasih pura-pura untuk mencairkan suasana.
Peran mereka dirancang secara khusus sesuai kebutuhan klien. Tidak hanya datang dan tersenyum, para figuran ini dibekali dengan skrip mini, cerita latar, hingga dress code agar menyatu dengan tamu sungguhan.
Dari Permintaan Unik hingga Peluang Usaha
Fenomena ini pertama kali muncul di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Banyak penyedia jasa EO (event organizer) yang mulai merespons kebutuhan akan “pengisi suasana” dengan menawarkan paket figuran untuk acara pribadi. Kliennya pun beragam, dari individu yang ingin terlihat “bergaul”, pasangan yang ingin memamerkan relasi internasional, hingga pebisnis yang ingin membangun citra sukses lewat pesta ulang tahun penuh tamu ‘elit’.
Peluang bisnis ini tergolong baru, namun memiliki potensi besar. Beberapa startup bahkan kini khusus bergerak di bidang ini. Mereka merekrut anak-anak muda dari latar belakang seni peran, modeling, hingga mahasiswa paruh waktu yang ingin menambah penghasilan.
Cara Kerja dan Alur Sewa Figuran Acara Pribadi
Biasanya, klien akan menghubungi penyedia jasa figuran atau EO minimal dua minggu sebelum acara. Setelah itu, akan ada briefing tentang:
- Tema acara,
- Jumlah figuran yang dibutuhkan,
- Peran masing-masing figuran,
- Latar belakang cerita yang harus dihafal, dan
- Durasi kehadiran.

Salah satu penyedia jasa ternama di Jakarta, Persona Guest Services, menyebut bahwa mereka menyediakan tiga paket:
- Starter Pack (2-3 figuran sebagai teman dekat),
- Deluxe Pack (5-10 figuran sebagai kerabat dan kolega),
- Custom Pack (figuran dengan peran khusus seperti orang asing, selebritas palsu, atau influencer).
Mereka dilatih untuk menjawab pertanyaan ringan, ikut tertawa saat lelucon dilontarkan, dan berfoto ria agar suasana pesta tampak meriah.
Siapa Saja yang Menjadi Figuran?
Pemeran figuran dadakan ini biasanya berasal dari berbagai kalangan:
- Mahasiswa teater yang terbiasa bermain peran.
- Karyawan lepas yang ingin penghasilan tambahan di akhir pekan.
- Model yang sedang menunggu panggilan casting.
- Bahkan ada juga ibu rumah tangga yang punya pengalaman MC atau relasi publik.
Salah satu figuran bernama Febri, 27 tahun, mengaku telah beberapa kali berpura-pura menjadi sahabat dari pengantin pria. “Awalnya canggung, tapi karena ada briefing dan skenario singkat, kita bisa menyatu seperti teman lama. Malah pernah dapat tip dari tamu karena dianggap pintar membaur,” ujarnya.
Etika dan Risiko Profesi Ini
Meski terlihat menyenangkan dan penuh peluang, profesi ini tak lepas dari kritik. Beberapa pihak mempertanyakan aspek kejujuran dalam acara pribadi. Apakah pantas menyewa tamu palsu hanya untuk menciptakan ilusi keakraban?
Namun dari sisi bisnis, penyedia jasa figuran melihat ini sebagai bentuk service entertainment. Mereka bukan merusak realitas, tetapi membantu menciptakan suasana ideal sesuai keinginan klien.
“Banyak orang ingin acara mereka dikenang. Kami hanya membantu menciptakan narasi yang lebih hangat dan meriah,” ujar Devi Ardiansyah, founder startup Rame Aja Dulu, yang kini memiliki lebih dari 150 figuran aktif.
Risiko lainnya termasuk adanya tamu sungguhan yang curiga, atau figuran yang lupa skrip dan akhirnya membuat kesan janggal. Untuk itu, pelatihan dan pemilihan figuran harus ketat, profesional, dan jelas etikanya.
Potensi Jangka Panjang: Apakah Ini Tren Sesaat?
Melihat pertumbuhan pasar event privat yang makin kreatif, jasa figuran dadakan kemungkinan besar akan tetap eksis. Terlebih di era media sosial, banyak orang berlomba menampilkan pesta terbaik dengan kesan “ramai dan mewah”. Hadirnya figuran sebagai “penambah volume” sekaligus penceria suasana jadi strategi yang dianggap sah-sah saja.
Peluang ini bahkan mulai merambah ke sektor korporasi. Beberapa perusahaan kini menggunakan figuran untuk acara perpisahan karyawan, peluncuran produk, hingga gala dinner agar ruangan tidak terlihat sepi.
Tidak menutup kemungkinan, ke depan akan muncul platform digital khusus untuk menyewa figuran, lengkap dengan rating, portofolio, dan sistem booking otomatis layaknya pemesanan ojek atau catering.
Berapa Biaya Sewa Figuran untuk Acara Pribadi?
Sama seperti layanan jasa lainnya, harga jasa figuran dadakan tergantung pada beberapa faktor:
- Durasi keterlibatan,
- Jumlah figuran yang dibutuhkan,
- Kompleksitas peran atau karakter,
- Lokasi acara (dalam kota atau luar kota),
- Permintaan khusus (contoh: figuran bule, selebritas lookalike, atau figuran dengan keahlian MC ringan).
Berdasarkan wawancara dengan beberapa pelaku usaha jasa ini di Jakarta dan Bandung, berikut estimasi kisaran harga yang umumnya berlaku di pasaran:
Jenis Layanan | Jumlah Figuran | Durasi | Harga per Acara |
---|---|---|---|
Starter Pack – Teman atau Tamu Umum | 2–3 orang | 2–3 jam | Rp 750.000 – Rp 1.200.000 |
Deluxe Pack – Keluarga / Rekan Bisnis | 5–10 orang | 3–5 jam | Rp 2.500.000 – Rp 5.000.000 |
Custom Role – Figuran Spesifik (MC, bule) | 1–5 orang | 3–6 jam | Rp 1.500.000 – Rp 7.000.000 |
All-Day Full Cast (Total 15–20 orang) | 15–20 orang | 8 jam full event | Rp 10.000.000 – Rp 18.000.000 |
Detail Harga Tambahan
- Kostum dan dress code khusus: Tambahan biaya Rp 100.000–Rp 500.000 per orang.
- Latihan atau gladi bersih sebelum hari-H: Biaya tambahan Rp 300.000–Rp 1.000.000 tergantung kompleksitas skrip.
- Transportasi dan akomodasi luar kota: Ditanggung klien atau masuk dalam perjanjian terpisah.
- Permintaan bilingual atau figuran asing (expat): Bisa mencapai Rp 1.000.000 per orang hanya untuk 2–3 jam kehadiran.
Salah satu penyedia layanan di Bandung, MomenMerdeka ID, menyatakan bahwa permintaan meningkat di musim pernikahan dan akhir tahun. “Kami bisa dapat 5–6 panggilan per minggu. Terutama dari orang-orang yang ingin acaranya terlihat eksklusif tapi tetap hangat,” kata Mita, pemilik bisnis tersebut.
Apakah Biaya Ini Terlalu Mahal?
Jika dibandingkan dengan biaya total sebuah acara pernikahan atau pesta besar yang bisa menembus puluhan hingga ratusan juta rupiah, maka biaya menyewa 5–10 figuran sebenarnya cukup terjangkau. Apalagi, mereka bisa memberikan suasana yang lebih hidup dan membuat dokumentasi acara terlihat jauh lebih meriah.
Bahkan beberapa wedding planner justru memasukkan jasa figuran ini ke dalam paket dokumentasi visual. “Figuran membantu membuat video highlight jadi lebih estetik. Kamera tidak hanya menangkap tamu asli yang pasif, tapi juga figuran yang aktif tersenyum, memberi ucapan selamat, dan menciptakan atmosfer hangat,” ujar Riko, seorang videografer acara pernikahan di Jakarta Selatan.
Investasi Suasana, Bukan Sekadar Gimmick
Menyewa pemeran figuran untuk acara pribadi mungkin terdengar tidak lazim bagi sebagian orang, tapi di era personal branding dan pesta tematik seperti sekarang, suasana yang ‘hidup’ adalah aset tersendiri. Baik itu demi kenyamanan keluarga, membangun kesan terhadap mitra bisnis, atau sekadar menyemarakkan dokumentasi pesta, kehadiran figuran bisa jadi solusi.
Dan di baliknya, terbuka peluang usaha yang sangat luas—bagi EO, pelaku seni peran, hingga anak muda yang ingin menjajal profesi unik nan fleksibel. Selama transparansi dan profesionalisme dijaga, profesi figuran dadakan bisa menjadi panggung karier sekaligus ladang bisnis masa kini.