Pengertian Value Investing Adalah? Ini Jawaban dari Blog Pakar Value Investor Saham

Panduan Pemula, Tutorial Saham
Dalam berinvestasi saham dikenal dua aliran, yaitu value investing dan growth investing. Kebetulan yang akan kita bahas di artikel soal saham sekarang adalah pengertian value investing adalah titik titik…! Ada dua tokoh value investor yang paling berpengaruh di dunia mengenai penerapan dari teknik value investing saham ini, yaitu Prof. Benjamin Graham dan Warren Buffett. Warren Buffett sendiri merupakan murid dari B. Graham namun kemudian dikenal sebagai investor saham paling sukses yang menerapkan aliran investasi nilai ini. Bahkan, berkat kepiawaian dari Mr. WB sendiri, modal awal $100 yang ia gunakan untuk berinvestasi di pasar saham sanggup ia lipatgandakan menjadi ribuan kali lipat. Dan sebagai puncak keberhasilannya, akhirnya beliau pernah menduduki peringkat orang terkaya nomor 1 di dunia dengan kekayaan mencapai %62 milyar pada tahun 2008, versi majalah Forbes. Menariknya, karena pencapaian tokoh bernama lengkap Warren Edward Buffett tersebut berhasil menggeser kedudukan Bill Gates yang 13 tahun berturut-turut telah menyandang gelar orang terkaya sekolong langit. Kalau di value investor Indonesia sendiri mungkin dikenal yang namanya Lo Kheng Hong yang juga sukses dari teknik ini. Atau mungkin Zulbiadi Latief dan Teguh Hidayat? Kalau yang pertama disebut saya serahkan penilaiannya sama pengunjung blog ini. Sedang yang kedua, beliau mungkin lebih dikenal sebagai analis saham. Karena secara prestasi, beliau belum mau menginformasikan bagaimana kinerja portofolionya. Tapi kita tunggu lah, siapa tau nanti dipublikasikan juga. Faktor utama dari kesuksesan aliran investasi ini adalah kesabaran. Seorang yang sudah memutuskan menjadi value investor harus bisa bersabar tidak menjual saham yang telah ia beli dalam jangka panjang, bahkan hingga puluhan tahun. Selain itu, kejelian dalam memilih saham yang tepat untuk berinvestasi juga menjadi penunjang utama untuk bisa berhasil memperoleh cuan yang melimpah dari capital gain.

Pengertian Value Investing Adalah?

Mengenai pengertian saham sendiri sudah kita bahas di artikel ini: Defenisi Saham Secara etimologi, kata value berasal dari bahaa Inggris yang berarti ‘nilai’ atau ‘harga’. Sedangkan kata investing juga berasal dari bahasa yang sama yang asal katanya adalah ‘invest’ yang artinya ‘menanamkan’ atau ‘menginvestasikan’.
Dengan demikian, pengertian value investing adalah bentuk investasi yang berdasar pada nilai atau harga dari insturmen investasi, dalam hal ini saham. (Zulbiadi Latief, 2018)
Oleh Wikipedia disebutkan bahwa model investasi ini merupakan paradigma investasi yang berasal dari ide-ide investasi dua tokoh besar, yaitu Ben Graham dan David Dodd, yang mulai diajarkan di universitas Columbia Business School di tahun 1928 yang kemudian dikembangkan lagi di tahun 1934 lewat buku mereka berjudul Security Analysis. Adapun menurut Investopedia, defenisi value investing adalah “Value investing is an investment strategy where stocks are selected that trade for less than their intrinsic values.
Jika kita terjemahkan, maka artinya “investasi nilai adalah sebuah strategi investasi dimana saham yang dipilih adalah saham yang dijual lebih murah dari nilai intrinsic-nya.
Bca juga: Value Investing Indonesia

Cara Menjadi Value Investor

Beda halnya dengan aliran growth investing, menjadi seorang value investor Indonesia tak mengenal yang namanya analisa teknikal dari grafik saham. Pokonya, mereka tak mau tau apa itu downtrend dan uptrend, bullish dan bearish, dan apa pun itu yang berkaitan dengan chart dan sejenisnya. Lalu apa yang dianalisa? Yang menjadi pokok analisisnya adalah fundamental perusahaan, atau lebih tepatnya ‘analisa fundamental’. Nah, inilah yang dilakukan seorang yang beraliran ‘nilai’ dalam memilih saham yang tepat untuk berinvestasi. Adapun kriteria penilain atau konsep dasarnya adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan yang dipilih memiliki ‘Nilai Intrinsik’ Sebelum kita lanjut, mari kenali dulu apa itu nilai intrinsik dalam ilmu saham? Defenisi yang pas menurut saya adalah “nilai sebenarnya dari suatu saham yang dianggap “wajar” oleh trader saham berdasarkan fakta atau hasil analisa yang telah dilakukan yang mana akan menjadi nilai pasarnya manakala investor pada umumnya memiliki pandangan yang sama nantinya.pengertian value investing adalah Nilai intrinsik ini berbeda dengan book value karena di dalamnya sudah termasuk kekuatan brand perusahaan, nama besarnya, prospeknya dan lain sebagainya yang tak terlihat. Contoh sederhana, ada seseorang yang karena sedang butuh uang ia menjual rumahnya seharga Rp110 juta kepada temannya. Dan karena si temannya ini tertarik membelinya, maka ia pun melakukan inspeksi pasar dengan mengecek harga pasar dari rumah tersebut, yakni dengan membandingkan dengan harga rumah-rumah di sekitar rumah yang akan dijual tersebut. Walhasil, setelah dicek dan dibandingkan dengan beberapa harga rumah yang dijual disekitarnya, sederhananya harga pasarnya, maka diketahui bahwa harga pasar dari rumah tersebut ternyata Rp150 juta per unit. Dan secara…, hasil appraisal juga menyebutkan demikian berdasarkan harga tanah dan bangun di tempat tersebut. Tapi bukan Rp150 juta itu nilai intrinsiknya, tapi kita samakan sebagai nilai bukunya. Dan ternyata, ada info pasti dari salah satu petugas kecamatan menyebutkan kalau persis di area rumah yang akan dijual tersebut, tepatnya di depannya, akan dibangun kampus. Dan berhubung saat ini status rumah tersebut masih seperti perumahan biasa, maka sudah tentu nantinya bila kampus tersebut betul dibangun, maka nilai jualnya akan sama dengan ruku pinggir jalan di daerah tersebut, anggaplah Rp430 juga per unit. Dan itu artinya, bila Anda sepakat bahwa Margin of Safety (MOS) standar yang bisa dikatakan aman untuk sebuah saham adalah minimal 25%, maka secara ilmu value investing saham rumah tersebut bisa katakan masih sangat murah. Mengingat, MOSnya mencapai 390,9% dari harga yang ditawarkan saat ini. Masih ada beberapa prinsip value investing yang akan disambung di artikel selanjutnya, di antaranya:
  • Selalu memiliki Margin of Safety
  • Teguh pada pendirian
  • Tidak terpengaruh pada kondisi pasar
  • Cerdas dan sabar dalam memilih dan meng-hold saham yang telah dibeli.
Dengan kata lain, memilih menjadi value investor yang berorientasi pada nilai dari saham harus bisa punya pendirian sendiri pada setiap keputusan investasi yang diambil. Jadi, tidak sekedar ikut-ikutan dengan trader lain. Untuk lebih jelasnya, nantikan file ebook pdf. soal analisa fundamental dari saya. Bisa pre order jika mau dapat harga diskon. Dan yang sekarang, Kalkulator Saham (bentuknya file Excel) sudah siap dan bisa dibeli sekarang. Hubungi via kontak. Di dalam file excel tersebut tersedia analisa pertumbuhan, trend, 34 rasio keuangan, nilai yang bagus untuk tiap rasio dan cara membaca laporan keuangan perusahaan. Dengan memiliki kalkulator saham untuk rumus rasio-rasio keuangan yang dibutuhkan dalam analisa fundamental, maka akan mempercepat dan mempermudah proses analisis anda. Ya, karena cukup masukkan datanya, hasilnya akan langsung otomatis muncul. Akhir kata, memahami pengertian value investing adalah sesuatu yang sederhana. Selama bisa membeli saham yang fundamentalnya bagus dan harganya berada di bawah nilai bukunya atau intrinsiknya, maka kita sudah bisa dibilang menjadi investor nilai yang tepat.
Share this

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: