Perbedaan EBITDA dan Laba Kotor dalam Laporan Keuangan

Akuntansi & Rasio, Panduan Pemula
Seringkan anda bertanya, Apa Perbedaan EBITDA dan Laba Kotor dalam Laporan Keuangan. Sebenarnya kalau dilihat langsung dalam LK emiten tidak terlihat letak EBITDA ini, jadi kadang harus dihitung sediri. Yang membedakan antara keduanya sebenarnya ada pada non-cash charge nya. Kalau laba bruto memasukkan semua, termasuk depresiasi (penyusutan) dan amortisasi. Sedangkan EBITDA tidak memasukkan bagian keuangan tersebut. Baca dulu : Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Terbuka

Perbedaan EBITDA dan Laba Kotor

Pertama-tama, kita harus tau dulu apa itu EBITDA. Jadi ini adalah singkatan dari Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization. Kalau kita terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, maka artinya adalah Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Adapun rumus EBITDA (sebagaimana disebut dalam situs Investopedia), yaitu:
EBITDA = Operating Income + (Depreciation + Amortization)
Adapun laba kotor, yakni laba yang dihasilkan setelah dikurangi dengan beban/harga pokok pendapatan (HPP) atau penjualan. Dalam bahasa Inggris, HPP ini sama dengan COGS (Cost of Goods Sold). Sederhananya, rumus laba kotor adalah:
Gross Profit = Revenue – Cost of Revenue
Atau kalau diterjemahkan penjualan dikurangi HPP.perbedaan ebitda dan laba kotor Jadi sudah jelaskan perbedaan antara keduanya? Dan biar tambah jelas saya sampaikan, kalau dalam laporan keuangan letak EBITDA ini ada di antara laba kotor dan laba usaha (operating profit / EBIT). Indikasi atau clue lainnya, EBITDA ini jumlahnya selalu lebih tinggi dari laba operasi dan lebih rendah dari laba kotor. Jelaskan sampai disini. Hanya saja, kita tidak bisa tau EBITDA ini kalau tidak menghitungnya sendiri. Caranya, ya dengan melihat “CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM” Baca juga: Cara Membaca Laporan Keuangan Terus anda tanya lagi, dimana letaknya catatan itu? Caranya, lihat di samping tulisan “Beban Pokok Pendapatan” di halaman laporan laba/rugi, di sana ada biasa tertulis angka, umumnya diberi judul ‘Notes’ atau ‘Catatan’. Nah, cari angka tersebut di bagian catatan-catatan yang jumlahnya bisa sampai ratusan halaman. Atau bisa juga search dengan kata kunci ‘beban pokok pendapatan’ pasti akan ketemu tempatnya. Nah, di sana akan muncul berapa amortisasi dan depresiasinya. Tinggal jumlahkan saja dan hasilnya ditambahkan dengan EBIT atau operating income. Kalau masih bingung coba download kalkulator saham excel yang sudah rilis, semoga bisa membantu memahami 35 rasio keuangan dan bagian-bagian dalam laporan keuangan. Jadi sampai di sini sudah jelas kan apa Perbedaan EBITDA dan Laba Kotor dalam Laporan Keuangan? Jika belum berdiskusilah dengan visitor lain melalui komentar. Selamat berinvestasi syariah!
Share this

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: