Labanya Naik 123,13%. Simak Analisa Fundamental PTBA Berikut Ini

Analisa Fundamental, Peluang Investasi
Jika Anda beraliran value investor dan sedang mencari saham plat merah yang prospeknya menarik, maka PTBA ini bisa dilirik. Postingan soal analisa fundamental saham PTBA ini akan membahas prospek PTBA kedepannya seperti apa. Sebelum masuk ke materi inti, mari kita lihat bagaimana pergerakan harga saham PTBA ini. Khususnya setelah stock split dengan rasio 1:5 pada Desember 2017. Sebagaimana diketahui, harga saham PTBA saat stock split berada di level Rp2.240. Dan setelah itu, menurut data grafik harganya, PTBA dalam 3 bulanan setelahnya (terhitung mulai 14 Desember hingga 23 Februari 2018)  tercatat telah menguat 53,12% dimana harga tetingginya waktu itu di level 3430. Namun, seiring dengan hantaman sentiment negative di bulan Maret 2018 ini, saham PTBA dan bahkan hampir semua kawan-kawan saham batubara dari perusahaan besar (termasuk ADRO dan BUMI) mulai berbalik arah semua. Rata-rata penurunannya (dari titik tertingginya di tahun 2018 ini) berada dikisaran 19,8 persen. Lalu, apakah setelah penuruan PTBA tersebut akan berbalik naik lagi? Tunggu dulu, sabar, biar saya analisa dulu brow! he he.

Analisa Fundamental Saham PTBA

Sebelum itu, mari kita lihat coba perhatikan profil singkat PTBA. Seperti apa sih perusahaannya? Jadi kalau kita bicara soal umur perusahaan dari PT. Bukit Asam Tbk. ternyata hingga 2018 ini umurnya sudah kurang lebih 142 tahun. Ini karena perusahaannya sudah mulai beroperasi sejak 1876. Dan bisa dibilang kalau PTBA ini adalah salah satu perusahaan batubara teranalisa fundamental saham PTBAtua di Indonesia. Pemerintah Hindia Belanda adalah aktor penting dalam sejarah berdirinya PTBA. Namun, karena peralihan kekuasaan, akhirnya pada tahun 1981 PTBA diambil alih sebagai perusahaan milik Negara. Jadi jangan salah, PTBA ini saham ‘plat merah’ juga lho. Bahkan kalau saya tidak salah, hingga saat ini, ia masih menjadi satu-satunya perusahaan batubara berlabel BUMN. Dan bila ditinjau dari sisi perkembangan usaha PTBA ini, ternyata hingga artikel ini dipublish anak perusahaan PTBA tercatat ada sekitar 23 perusahaan dengan berbagai sektor, di antaranya adalah:
1 PT Mitra Hasrat Bersama Infrastruktur
2 PT Bukitasam Transpacific Railway Jasa angkutan Batubara
3 PT Penajam Internasional Terminal Jasa Kepelabuhanan
4 PT pelabuhan bukit prima Jasa Pelabuhan
5 PT Bukit Prima Bahari Pelayaran
6 PT prima resource Penambangan
7 PT BATUBARA BUKIT KENDI Penambangan Batubara
8 PT INTERNASIONAL PRIMA COAL Penambangan Batubara
9 PT Bukit Asam Banko Penambangan dan pertambangan
10 PT Bukit asam Metana Ombilin Penambangan gas metana batubara
11 PT Bukit asam metana pranap Penambangan gas metana batubara
12 PT Bukit Asam Metana Enim Penambangan gas metanan batubara
13 PT Satria Bahana Sarana Pengangkutan, pertambangan, perbengkelan dan jasa
14 Anthrakas Pte Ltd Perdagangan batubara
15 PT BUKIT ASAM PRIMA Perdagangan Batubara
16 PT Internasional Prima Cemerlang Perdagangan Batubara
17 PT Bukit Multi Investama (“BMI”) Jasa percetakan,pertanian, perkebunan,properti, dll.
18 PT Bukit energi investama Perdagangan, jasa, perbengkelan, pembangunan
19 PT Bukit Energi service Terpadu Perdagangan, jasa, perbengkelan, pembangunan, perindustrian
20 PT Bumi Sawindo Permai (“BSP”) Perkebunan kelapa sawit dan hasil olahan kelapa sawit
21 PT Bukit Pembangkit Innovative Produsen Energi Listrik
22 PT Huadian BukitAsam Power Produsen Energi Listrik
23 PT Bukit Asam Medika Rumah skit, klinik, poliklinik, dan balai pengobatan
Jadi jangan bilang kalau PT Bukit Asam ini hanya bergerak di bidang industri tambang barubara saja, tapi beberapa sektor lain juga sudah dijajakinya. Dan bila melihat tabel di atas, maka bisnis yang juga menjadi garapan PTBA adalah:
  1. Pertambangan batubara dan semua rekayasa dalam bidang yang ada hubungannya dengan industri pertambangan batubara, termasuk eksplorasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan, dan perdagangan batu bara itu sendiri.
  2. Penambangan gas metana
  3. Jasa pelabuhan dan pelayaran
  4. Infrastruktur
  5. Perkebunan kelapa sawit
  6. Produsen energi listrik
  7. Rumah sakit dan klinik
Dan lain sebagainya yang terkait maupun yang tidak terkait dengan industri batubara. Selain itu, Anda juga harus tau bahwa PTBA ini salah satu perusahaan BUMN yang masuk dalam proyek pembentukan holding tambang dari beberapa BUMN, termasuk ANTM dan TINS. Dan itu artinya, ini juga menjadi salah satu sentimen positif untuk PTBA. Dan benar saja, setelah resmi terbentuk pada 29 November 2017, ketiga saham yang saya sebut di atas memang betul-betul langsung ‘loncat’ (TINS 24,26% dan ANTM 37,59%). Jadi beda ya kalau saya katakan ‘naik’ dengan ‘loncat’. Kalau naik mungkin pergerakannya biasa-biasa saja, tapi kalau ‘loncat’, maka naiknya bisa buaaaanyak sekali dalam kurun waktu yang singkat. Terus bagaimana dengan sentimen negatif dari DMO (Domestic Market Obligation)? Bagi saya, memang ini ada pengaruhnya dengan saham batubara yang menjadi penyuplai PLN karena banyak trader yang beranggapan bahwa pendapatan mereka akan turun. Tapi ingat, PTBA dan kawan-kawannya, termasuk ADRO, INDY dan ITMG, tidak hanya menjual sahamnya di dalam negeri saja. Dan itu artinya, pengaruh dari pendapatan saham-saham batubara tersbut hanya untuk pasokan produknya di dalam negeri saja. Di samping itu, yang namanya sentimen negatif tak selamanya hinggap di benak para trader. Lambat laun, bila berita soal DMO ini menguap dengan sendirinya, maka orang-orang pun akan mulai melupakannya dan saat itulah saham batubara, termasuk PTBA akan mulai melanjutkan relinya. Apalagi kalau pengumuman PTBA soal akan bagi-bagi dividen mulai tersebar di berbagai situs online, maka jangan bilang kalau harganya akan disitu-situ saja, malah bisa semakin kencang nanjaknya. Secara… kalau PTBA bagi dividen bisa sampai menghabiskan labanya. Pendapat di atas bukan tanpa alasan, karena kalau kamu merujuk ke histori harga saham PTBA pada September 2017 sebelum stock split, harganya bahkan pernah turun hingga 22%. Tapi apa yang terjadi selanjutnya, ia tetap kembali naik kan? Nah, kurang lebih seperti ini juga kasusnya di bulan Maret ini. Kecuali kalau kamu tidak sepaham dengan fakta ini, ya lain lagi ceritanya. Coba tanya deh pak Teguh Hidayat kalau tidak percaya, he he! Sekarang, mari kita lihat liabilitas dan laba dari PTBA. Seberapa sehat dan baikkah kinerjanya? Banyak analis yang menilai bahwa PTBA ini satu dari sekian perusahaan batubara yang paling sehat, jika dilihat dari sisi hutangnya. Dan setelah saya cek sendiri di laporan keuangan penuhnya untuk tahun 2017, memang betul demikian. Karena, dari sisi pinjaman bank jangka panjangnya, PTBA ini hanya punya hutang 35,931 milyar saja, dibanding dengan asetnya yang mencapai 21,987 triliun, dan itu artinya kurang dari 1% kan? Secara kinerja, PTBA berdasarkan laporang keuangan tahunan terbarunya untuk tahun 2017 ini berhasil mencatatkan laba hingga 4,476 triliun atau naik 123,13% dibanding dengan priode yang sama di tahun 2016 yang hanya 2 triliun lebih. Dan bersamaan dengan itu, grafik harga batu bara saat ini menunjukkan kenaikan yang signifikan, yakni hingga $104,71 per Metric Ton di bulan Februari atau sudah naik 40,51% jika kita hitung mulai dari harga terendahnya di bulan Mei 2017. Saya bisa bilang bahwa ini adalah kolaborasi sentiment positif yang sangat pas dimana saat harga batu bara mulai naik dan bersamaan dengan kinerja perusahaannya yang tampak cemerlang, plus tahun 2018 ini tampaknya masih masanya untuk saham batubara naik panggung. Dan saya kira, nilai plus inilah yang wajib diperhatikan kalau mau trading di saham pertambangan. Belum lagi kalau kita bahas soal valuasi saham PTBA dari sisi PER dan PBVnya. Mungkin gak sih lebih menarik lagi? Coba kita lihat saja. Setelah mengecek langsung laporan keuangannya yang terbaru, PBV PTBA berada di angka 2.2 dan 6.66 untuk PERnya. Ini berdasarkan perhitungan pada saat harga sahamnya turun menjadi Rp2.830 per lembar beberapa hari lalu. Lalu bagaimana kalau nilainya seperti itu. Murah atau mahal suhu? Kalau soal PER dengan angka segitu, baca saja ulasan soal Price Earning Ratio yang baru publish kemarin. Tapi kalau soal PBVnya, biar saya kasi penjelasan sedikit dulu. Terus terang, menilai murah tidaknya PBV di atas sulit kalau tidak membaca historinya di masa lalu. Ternyata, di tahun 2011, saat booming batubara berada di puncaknya, PTBA ini pernah dihargai dengan PBV hingga 7.0 kali. Lumayan sangat tinggi kan? Tapi kalau sektornya lagi booming dan labanya memang mendukung, di tambah sahamnya dari saham plat merah, maka itu bukan hal yang kelewat mahal juga. Adapun histori PBV terendahnya sebelum stock split berada di kisaran lebih dari 3 kali. Maka, dengan PBV 2.2 saat ini saya kira sudah bisa kita katakan peluang untuk value investor. Dan soal ROEnya, jangan ditanya lagi. Dengan laba 4,5 triliun, maka ROE PTBA tercatat mencapai 32,9%. Balik lagi ke pengalaman, standar yang saya tetapkan untuk ROE yang bagus adalah antara 15-20%. Dan kalau bisa ketemu perusahaan yang ROEnya di atas itu malah nilainya bisa A plus lagi. Maka dengan ini, lengkap sudah alasan kita untuk menjadikan PTBA sebagai alternatif terbaik untuk investasi di saham batubara untuk tahun 2018 ini. Selain alasan di atas, sekalipun ini tidak masuk dalam lingkup analisa fundamental, saham PTBA baru saja atau sedang mengalami koreksi karena faktor IHSG yang juga lagi turun. Dan jika level Rp.2.790 per lembar adalah bottom terbarunya saat ini maka kamu bisa menunggu hingga masuk ke level itu lagi, atau bisa juga kalau koreksi IHSG lebih dalam lagi maka bisa saja ia kembali ke level Rp2.440 per lembarnya. Tapi saya kira, sulit untuk kembali ke harga tersebut, mengingat sektornya yang lagi uptrend. Terus, kalau ada yang bilang, ‘Wah saya gak bisa kalau harus nunggu sahamnya turun dulu, keburu panas… pengen koleksi sahamnya!’ Saya cuma bisa bilang, that’s the beginners of stock market!. Ya, itulah newbie dalam dunia saham. Biasanya butuh dikasi pengalaman pahit dulu baru mau ngerti. Tapi, kalau memang mau mulai beli sahamnya langsung gak apa juga sih, asalkan sudah belajar Manajemen Resiko Investasi: Cara Mengatasi Kerugian dalam Bermain Saham. Kalau mau mengikuti saran dari postingan tersebut, minimal lakukan belanja bertahap. Misalnya mau masuk dengan dana 50 juta, maka mulai 25 juta dulu atau sepertiganya juga boleh, dan bila ternyata sahamnya turun hingga 10-15% maka baru masuk lagi dengan dana separuhnya. Tapi bila ternyata naik, ya kamu bisa memilih average up atau pun gunakan separuh dana tersebut untuk membeli saham lainnya yang masih murah.

Kapan Mulai Menjual PTBA?

Sekalipun kelihatannya saya bersemangat sekali dengan prospek PTBA ini, tapi saya tetap menyarankan jangan sampai gagal fokus atas fluktuasi rata-rata harga saham batubara sebagaimana kesalahan yang banyak dilakukan analis di tahun 2011, dimana waktu itu mereka ramai-ramai memposting pendapatnya di berbagai situs berita online bahwa harga batubara di $140 an per ton akan tetap stabil, bahkan ada juga yang berasumsi akan naik lagi. Tapi apa yang kemudian terjadi? Harga acuan batubara saat itu ternyata tidak bisa terus menyuntikkan sentiment positif untuk para trader dimana harganya ternyata berbalik arah, bahkan turun gila-gilaan hingga berada di level $49,82 pada Januari 2016. Maksud saya di sini, di awal-awal analisa ini memang bisa dibilang kalau saya rekomendasi buy untuk saham ini dengan dasar analisa fundamental, tapi di sisi lain Anda juga harus ‘ngeh bahwa rata-rata saham tambang, termasuk batubara, naik turunnya harga sahamnya terkadang tidak hanya dipengaruhi oleh laporan kinerjanya, tapi dari indeks harga batubara itu sendiri. Itu artinya, kalau kamu melihat ada tanda bahwa harga batubara mulai turun secara perlahan, bahkan sekalipun laporan keuangannya masih menunjukkan perolehan laba yang cukup, maka itulah saatnya melepas saham PTBA ini. Tapi, karena kamu alirannya value investing maka jangan acuan grafik harga batubaranya dari grafik hariannya, tapi dari grafik harga bulanannya. Paham kan maksudnya? Sepertinya cukup ya! Dan ingat juga, bahwa segala keputusan untuk menjual dan membeli saham apa pun setelah membaca artikel Analis.co.id, maka itu tetap jadi tanggung jawab anda sendiri. Belum paham soal ini, baca Disclaimer yang sudah saya buat. Sampai di sini dulu analisa fundamental saham PTBA hari ini. Bila ada sumbangsi saran atau pun pertanyaan seputar analisa PTBA ini, silahkan berkomentar di bawah.
Share this

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: