Mari mengenal lebih dalam salah satu rasio likuiditas ini! Termasuk kita akan belajar analisis contoh soal rasio lancar serta rumus current ratio menurut para ahli akuntansi.
Istilah ‘lancar’ dalam ilmu akuntansi laporan keuangan, khususnya soal aset ini, adalah ditujukan pada aset atau aktiva yang dapat cepat diubah menjadi kas atau pun aset yang jatuh temponya kurang dari 12 bulan. Atau, yang biasa juga ditulis dengan ‘jangka pendek’.
Kalau dihitung-hitung, kurang lebih ada 6 rasio yang masuk dalam jenis rasio likuiditas, termasuk rasio lancar ini.
Alasan masuknya dalam kelompok rasio likuiditas adalah karena perbandingan ini ditujukan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban / hutang lancarnya yang jatuh tempo kurang dari 12 bulan.
Dengan kata lain, dengan mengetahui nilai rasio ini maka kita akan paham keberlangsungan siklus operasi perusahaan serta modal kerjanya. Itulah sebabnya ini dinamakan juga dengan rasio modal kerja.
Baca juga :
2 Cara Menilai Saham Murah atau Mahal
Pengertian Current Ratio adalah
Fred Weston mengungkapkan defenisi dari rasio likuiditas secara umum, yaitu “Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau utang jangka pendek.”
Adapun mengenai pengertian soal current ratio ini sebagaimana dikutip dari buku karangan Kasmir (2014: 119) menyebutkan bahwa:
“Rasio lancar adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi / membayar kewajiban lancar atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
Maksud defenisi di atas adalah bahwa pada saat perusahaan ditagih untuk melunasi utangnya, maka seberapa banyak kah aktiva lancarnya yang bisa menutupi utangnya tersebut.
Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa semakin besar nilai current rasionya maka semakin likuid perusahaan tersebut.
Sebaliknya, hasil perbandingan antara aktiva lancar dengan utang lancar yang menunjukkan nilai rendah adalah tanda bahwa sedang ada masalah likuiditas dari usahanya.
Sekalipun demikian, nilai rasio yang terlalu tinggi juga bisa menimbulkan efek negatif dimana calon investor akan menilai banyaknya dana yang tidak terpakai yang ujung-ujungnya akan berdampak pada kinerja perusahaan di periode selanjutnya.
Hasil dari rasio ini bisa dalam bentuk persentase maupun kali. Tergantung bagaimana cara kita membaca angkanya.
Baca juga:
Jenis-jenis Rasio Profitabilitas
Rumus Rasio Lancar
Adapun formula atau cara menghitung current ratio ini adalah sebagai berikut:
CR = Total Current Assets / Total Current Liabilities
Atau dalam bahasa kita:
CR = Aset (Aktiva) Lancar / Utang Lancar
Aktiva lancar yang dimaksud di sini adalah asset lancar yang dapat dikonversi menjadi uang tunai dengan cepat. Di dalamnya sudah termasuk
- kas dan setara kas
- piutang usaha
- persediaan
- uang muka pembelian
- pajak dibayar dimuka
- biaya dibayar dimuka
Sedangkan utang lancar adalah kewajiban yang harus dibayar emiten dalam kurun waktu 1 tahun / kurang dari 12 bulan kedepan. Dalam laporan keuangan disebut ‘Liabilitas’ atau ‘Liability’. Tepatnya, ‘Total Current Liabilities’
Yang termasuk dalam liabilitas ini adalah utang bank, utang usaha, utang lain-lain, utang pajak dan bagian dari utang jangka panjang.
Sebelumnya, sempatkan baca juga 2 rasio sejenis lainnya:
- Analisis dan Contoh Soal Rasio Cepat (Quick Ratio)
- Rumus, Contoh dan Tujuan Rasio Kas (Cash Ratio)
Analisis Contoh Soal Rasio Lancar
Seperti di rasio sebelumnya, sekarang saya mau menggunakan laporan keuangan dari
PT Mayora Indah Tbk sebagai sampel untuk perhitungannya.
Dan kebetulan LK yang kita gunakan adalah untuk kinerja triwulan/kuartal II tahun 2018 dari saham berkode
MYOR tersebut.
Dari data laporan keuangannya diketahui bahwa total aset lancar MYOR adalah sebesar
Rp12.023.887.653.311, sedangkan utang lancarnya
Rp4.936.738.438.746.
Adapun perhitungan rasio CR nya:
= Aktiva Lancar / Utang Lancar
= Rp12.023.887.653.311 / Rp4.936.738.438.746
= 2,44 kali
Dengan demikian,
current ratio MYOR adalah sebesar 2,44 kali atau sama dengan 243,56% sebagaimana penulis kalkulasi dari file excel.
Dan secara sepintas kita bisa bilang kalau rasio lancar untuk MYOR melebihi batas yang seharusnya, jika kita berpatokan dari pendapat di atas.
Tapi sekalipun demikian, nilai di atas bisa juga menjadi ‘relatif’. Maksudnya, bisa baik dan bisa juga tidak. Karena, tergantung siapa yang menilai dan apa tujuan penilaiannya.
Jika investor tentu kurang baik jika angkanya segitu. Tapi, bagi kreditur itu adalah angka yang bagus karena perusahaan lebih mampu membayar kewajiban lancarnya.
Untuk itu, agar kita bisa melihat angka rasio lancar yang baik maka di antara yang dilakukan adalah dengan
membandingkannya dengan rasio lancar dari perusahaan yang sejenis yang masih dalam sektor yang sama.
Dan ‘sama’ di sini bisa berari sama sektornya dan sama kondisi usahanya juga. Jangan yang sedang akan bangkrut.
Syamsuddin (2009: 44) mengungkapkan bahwa:
“Tidak ada ketentuan mutlak tentang berapa tingkat rasio lancar (current ratio) yang dinilai baik atau yang seharusnya dipertahankan oleh suatu perusahaan, kerena umumnya tergantung dari jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan. Akan tetapi, nilai current ratio sebesar 2 (kali) sudah dinilai baik.”
Tapi, dalam
Kalkulator Saham Excel yang sudah saya buat ketentuan nilai rasio lancar yang baik lebih detail. Kalau nilainya dibawah 1 kali bagaimana, kalau sampai 5 bagaimana dan seterusnya. Dan menariknya ada
35 Rasio Keuangan yang sudah dibuat rumus dan nilai baiknya.
Tapi bila berpatokan pada subjek penilainya, maka tinggi rendahnya rasio ini bisa dinilai berbeda oleh masing-masing pihak.
Bagi calon investor atau pun trader yang telah membeli saham bersangkutan akan menilai rasio lancar yang terlalu tinggi sebagai sesuatu yang negatif. Karena, jika demikian, maka banyak dana kas yang menganggur dan kemungkinan mempengaruhi profitabilitasnya kedepan.
Sedangkan bagi bank yang akan menjadi kreditor di perusahaan tertentu, nilai rasio lancar yang tinggi malah akan dinilai baik karena kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya semakin tinggi pula. Dan itu artinya, kepentingan dari bank tersebut selaku pemberi pinjaman lebih terpenuhi.
Semua rasio finansial soal likuiditas, profitabilitas, efektifitas, solvabilitas dan valuasi saham akan dibahas di blog ini dan rumusnya serta detail perhitungannya via excel ada dalam kalkulator yang sudah penulis berikan linknya di atas. Makanya, terus berkunjung kesini ya!
Jika ada pertanyaan mengenai contoh soal rasio lancar dan analisis current ratio serta pengertian dan rumus rasio lancar menurut para ahli, silahkan berdiskusi di bawah. Semoga berkah dengan saham syariah!
Related