Di tengah dunia usaha yang semakin kompetitif, inovasi dan keberanian untuk mengeksekusi ide gila kadang menjadi pembeda antara keberhasilan dan kegagalan. Salah satu contoh fenomenal yang belakangan ini viral di media sosial adalah “Santo Suruh” — sebuah bisnis jasa serba bisa yang siap disuruh apa saja, asalkan tidak melanggar hukum dan etika. Di balik nama unik ini, terdapat sosok sederhana bernama Susanto, pria asal Pondok Gede, Bekasi, yang berhasil mengubah pekerjaan serabutan menjadi ladang cuan yang tak terduga.
Awal Mula: Ketika Permintaan Sehari-Hari Jadi Inspirasi Usaha
Sebelum dikenal sebagai pengusaha jasa suruhan, Susanto menjalani hidup sebagai pengantar air galon. Pekerjaan itu membuatnya akrab dengan berbagai kebutuhan warga perumahan. Dari diminta membelikan kebutuhan harian, mengantarkan makanan, hingga membantu mengangkat barang, Susanto mulai menyadari bahwa banyak orang sebenarnya membutuhkan “asisten dadakan” untuk hal-hal kecil yang tidak sempat mereka kerjakan sendiri.
Inspirasi itu menjadi titik balik hidupnya. Pada 2019, ia memutuskan untuk membuat jasa yang menawarkan bantuan serba bisa dan memberinya nama unik, “Santo Suruh”. Nama itu tak hanya catchy, tapi juga sangat menggambarkan esensi jasanya: siap disuruh melakukan apa saja.
Model Bisnis yang Sederhana Tapi Mengena
Bisnis Santo Suruh beroperasi dengan prinsip fleksibilitas total. Selama permintaan tidak melanggar hukum atau norma, Susanto dan timnya siap menjalankannya. Layanan yang ditawarkan pun sangat beragam:
- Membelikan kebutuhan rumah tangga
- Menguburkan hewan peliharaan
- Menemani orang ke rumah sakit atau tempat umum
- Memanjat pohon untuk memetik buah
- Membersihkan got atau mengambil bangkai tikus
- Menjadi kurir dadakan
- Hingga membantu menyusun properti event kecil
Tak ada daftar harga tetap. Semua tergantung jenis permintaan, tingkat kesulitan, serta jarak tempuh. Klien akan menghubungi terlebih dahulu lewat WhatsApp atau media sosial untuk menjelaskan kebutuhannya, lalu akan diberikan estimasi biaya secara transparan.
Strategi Pemasaran: Instagram Jadi Senjata Utama
Santo tidak menggunakan pendekatan konvensional seperti iklan cetak atau brosur. Ia lebih mengandalkan kekuatan media sosial, khususnya Instagram. Akun @suruh_santo menyajikan dokumentasi kegiatan mereka setiap harinya, mulai dari tugas sederhana hingga yang paling absurd. Konten ini tidak hanya menunjukkan kesigapan mereka, tapi juga menghibur, karena banyak kejadian lucu dan tak terduga dalam tiap tugas.
Dengan strategi konten ini, Santo Suruh viral. Banyak warganet menyebarkan ulang video dan foto kegiatannya, bahkan beberapa influencer ikut mempromosikan jasanya secara sukarela karena merasa ide usahanya sangat menarik dan bermanfaat.
Dari One Man Show ke Operasi Tim
Seiring meningkatnya permintaan, Santo tidak lagi bisa bekerja sendiri. Ia mulai merekrut orang-orang dari lingkungan sekitar yang juga membutuhkan pekerjaan. Mereka dibekali pelatihan dasar tentang etika pelayanan, komunikasi dengan pelanggan, serta SOP untuk beberapa jenis pekerjaan tertentu.

Hingga 2025, Santo Suruh sudah memiliki lebih dari 50 orang di timnya. Wilayah operasional mereka pun meluas dari Bekasi ke sebagian Jakarta Timur dan Depok. Meskipun belum memiliki aplikasi mobile, proses pemesanan cukup efisien via WhatsApp dan DM Instagram. Dalam beberapa wawancara, Santo mengaku sedang mengembangkan platform digital agar layanan bisa lebih terstruktur dan mudah diakses masyarakat.
Cerita-Cerita Aneh tapi Nyata dari Lapangan
Salah satu daya tarik utama dari bisnis Santo Suruh adalah cerita-cerita unik yang terjadi saat menjalankan tugas. Misalnya, ada pelanggan yang memesan layanan untuk membersihkan kandang iguana pukul 5 pagi karena harus berangkat kerja. Ada juga yang menyuruh tim Santo untuk pura-pura jadi “tukang nyemprot disinfektan” demi membuat mantan pacarnya cemburu.
Namun, tak semua kisah menyenangkan. Ada juga pengalaman menegangkan saat tim diminta mengantar makanan ke rumah kosong yang ternyata penuh anjing liar. Tapi bagi Santo, semua itu bagian dari konsekuensi profesi. Selama masih aman dan tidak berbahaya, tantangan-tantangan seperti itu justru memperkaya pengalaman dan membangun daya tahan mental bagi timnya.
Daftar Media dan Tokoh yang Menyoroti Santo Suruh
Kesuksesan Santo Suruh tak lepas dari sorotan berbagai media nasional dan tokoh publik. Beberapa media yang pernah meliput kisah unik ini antara lain:
- Kompas TV, melalui segmen inspiratif mereka, menampilkan keseharian Santo dalam melayani permintaan pelanggan
- IDN Times, yang mengulas bisnis ini sebagai bentuk inovasi wirausaha anak muda Indonesia
- Narasi TV, mengangkat sisi sosial dan pemberdayaan masyarakat dari model bisnis Santo
- Liputan6.com dan detikcom, menampilkan artikel viral seputar kisah dan layanan Santo
Selain media arus utama, Santo juga pernah muncul dalam konten podcast Raditya Dika, seorang komedian dan penulis terkenal. Dalam sesi tersebut, Raditya Dika menggali lebih dalam soal latar belakang usaha ini, kisah-kisah lucu dari pelanggan, serta mimpi besar Santo untuk membawa bisnis ini ke level nasional.
Kehadiran di berbagai media ini bukan hanya meningkatkan popularitas Santo Suruh, tapi juga menambah kepercayaan masyarakat terhadap kualitas layanannya.
Tantangan dalam Menjaga Integritas Bisnis
Bisnis yang melibatkan interaksi langsung dengan berbagai jenis pelanggan tentu punya tantangan besar. Tidak jarang Santo Suruh mendapatkan permintaan yang aneh, bahkan menjurus ke hal ilegal seperti disuruh menyadap ponsel pasangan atau melakukan prank yang merugikan orang lain. Dalam hal ini, Santo tegas menolak.
Ia selalu mengedepankan etika dan batasan yang jelas. “Bukan berarti kita disuruh terus nurut. Ada hal-hal yang memang tidak bisa kita lakukan karena melanggar hukum dan nurani,” ungkapnya dalam salah satu video di Instagram.
Selain itu, menjaga kepercayaan pelanggan adalah prioritas utama. Semua anggota tim wajib menjaga kerahasiaan informasi dan tidak mengambil keuntungan pribadi dalam bentuk apapun dari klien.
Peluang Duplikasi dan Inspirasi untuk Wirausahawan Baru
Keunikan bisnis ini membuat banyak orang terinspirasi untuk memulai usaha serupa. Namun Santo tidak merasa terganggu. Baginya, semakin banyak orang membuka jasa serupa, semakin banyak pula lapangan kerja yang tercipta.

Bahkan, Santo pernah membagikan tips dan panduan bagaimana cara memulai jasa suruhan dengan modal kecil di kanal media sosialnya. Mulai dari pentingnya menjaga komunikasi, membangun reputasi dari testimoni, hingga membuat konten yang jujur dan menarik. Ia ingin usahanya tidak hanya menghasilkan uang, tapi juga memberikan dampak sosial.
Proyeksi Masa Depan: Aplikasi dan Ekspansi
Melihat antusiasme masyarakat, Santo Suruh tengah dalam proses digitalisasi. Dengan bantuan beberapa rekan dari komunitas IT lokal, Santo sedang menyusun sistem aplikasi sederhana agar pemesanan jasa bisa lebih otomatis. Fitur yang direncanakan mencakup:
- Pemesanan berbasis lokasi
- Estimasi biaya otomatis
- Pembayaran cashless
- Rating dan review dari pengguna
Santo juga membuka peluang kemitraan di daerah lain dengan sistem franchise yang tetap mengedepankan nilai-nilai layanan sosial dan transparansi.
Ketika Ide Sederhana Jadi Bisnis Bernilai Tinggi
Santo Suruh bukan sekadar bisnis jasa. Ia adalah representasi nyata bahwa kreativitas dan kepekaan terhadap kebutuhan sekitar bisa melahirkan usaha yang tak hanya menghasilkan keuntungan, tapi juga membawa nilai sosial. Di saat banyak orang berlomba menciptakan startup teknologi, Santo hadir dengan pendekatan yang sangat manusiawi: membantu orang lain dengan tangan sendiri.
Bagi para wirausahawan pemula, kisah Santo adalah pengingat bahwa keberhasilan tidak selalu lahir dari modal besar atau ide kompleks. Terkadang, cukup berani untuk melihat peluang dari hal-hal sepele di sekitar, dan punya nyali untuk mengeksekusinya dengan penuh komitmen.
“Kalau mau punya duit, ya harus siap disuruh.” — Santo Suruh